Dibayar Rp75 Ribu Jadi Figuran Hantu, Subardo Beberkan Cerita Mistis di Balik Pembuatan Film KKN di Desa Penari

warga Gunungkidul yang jadi figuran di film KKN di Desa Penari beberkan cerita mistis di balik pembuatan film tersebut

Galih Priatmojo
Selasa, 17 Mei 2022 | 17:59 WIB
Dibayar Rp75 Ribu Jadi Figuran Hantu, Subardo Beberkan Cerita Mistis di Balik Pembuatan Film KKN di Desa Penari
Subardo menunjukkan foto saat dirinya masih berdandan ala hantu saat syuting Film KKN Desa Penari.(Kontributor / julianto)

Tak hanya itu, ketika proses syuting dilaksanakan, ia tidak boleh berkedip atau bahkan memejamkan mata. Jika terlanjur berkedip maka syuting harus diulang kembali. Bahkan, gerakan sekecil apapun ketika tidak sesuai maka akan diulang pengambilan gambarnya.

Untuk syuting tersebut, mereka dibayar Rp 75 ribu sekali pengambilan gambar. Mereka mengikuti syuting tidak hanya di Dusun Ngluweng saja, karena untuk syuting pesta tarian yang dilakukan para hantu berada di Joglo tengah Hutan Wanagama. 

"Lokasi itu berdekatan dengan sendang (kolam kecil) tempat Bima bercinta dengan Ayu. Sendang tersebut berada di pinggir sungai Oya,"paparnya.

Dua orang sempat kesurupan ketika proses syuting film KKN Desa Penari. Kesurupan pertama menimpa salah seorang kru saat syuting di rumah Ngadiyo, rumah utama film tersebut. Bahkan akibat kesurupan itu, kru harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga:Terungkap! Ini Lokasi Syuting Film KKN di Desa Penari, Aslinya Ikonik dan Tak Seram

Kesurupan kedua terjadi di Joglo Wanagama di mana lokasi pesta tarian para hantu dilakukan. Saat itu para kru dan juga figuran dalam film tersebut Tengah menunggu giliran syuting mereka duduk di dekat Sendang di mana banyak sesajen diletakkan di tempat tersebut.

"Jadi sesajen itu memang alami. Sudah ada di sana,"terangnya.

Entah apa yang memicu tiba-tiba ada salah seorang warga yang berperan menjadi hantu kesurupan. Namun kesurupan tersebut segera diatasi oleh dukun yang memang dibawa selama syuting film ini dilakukan.

Ayah mertuanya mendadak perutnya sakit. Katanya masuk angin, namun ketika dilihat secara mistis ternyata karena gangguan makhluk halus penunggu sendang. Untuk menyembuhkannya bahkan harus meminta bantuan orang pintar untuk menyembuhkannya.

Dukuh Ngluweng Istri Rahayu menambahkan peristiwa mistis lainnya yang dialami warga adalah ketika acara tahlilan sebagai bentuk syukuran selesainya syuting dilaksanakan. Warga merasa ketakutan ketika mengikuti tahlilan karena dilakukan di rumah Ngadiyo atau rumah utama film tersebut 

Baca Juga:5 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, KKN di Desa Penari Salip Dilan?

"Rasanya merinding wong bentuk kamar masih belum dirubah kayak saat syuting,"kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak