Keduanya langsung pulang ke Rowo Bayu, dan bertemu dengan teman-temannya di sebuah tempat di bawah tiang bendera, di kawasan wisata Rowo Bayu.
Saat ditanya kawan-kawannya baru dari mana, kedua mahasiswa itu menjawab baru dari sebuah desa bernama Desa Penari.
“Teman-temannya lalu protes, karena di sana tidak ada desa,” jelas Sudirman.
Tetapi dua mahasiswa itu ngotot bahwa ada yang disebut Desa Penari. Sebagai buktinya adalah bingkisan tadi.
Namun hal tak terduga terjadi, pasalnya setelah bingkisan tersebut dibuka ternyata bukan makanan yang mereka temukan malah kepala seekor kera yang baru saja dipotong.
“Dan begitu bungkusannya dibuka, isinya kepala kera,” kata Sudirman.
Menurut Sudirman, si lelaki saat itu pingsan dan meninggal beberapa hari kemudian. Selang sebulan kemudian, teman perempuan yang pergi bersama lelaki tersebut pun meninggal dunia.
Untuk membuktikan bahwa ceritanya benar, Sudirman memperlikatkan foto sumur dan lokasi lain di Rowo Bayu yang gambarannya sama dengan yang ada di film KKN di Desa Penari.
Menanggapi kesaksian dari Sudirman, Erick Thorir mengaku sampai merinding dan ketakutan mendengar cerita dari lelaki yang tengah duduk disebalahnya tersebut.
Baca Juga:Cerita Mistis Subardo Pemeran Hantu KKN di Desa Penari, Bapak-Bapak Curhat Istri Kalap Belanja
"Kalau ke Desa Penari siang-siang saja, kalo malam nanti saya tertinggal, saya takut," kata Erick Thorir sambil terkekeh.
Demikian, cerita terbaru dari cerita sebenarnya di balik film KKN di Desa Penari menurut pengakuan pengelola dan penjaga Rowo Bayu, Sudirman dalam wawancara bersama Menteri BUMN, Erick Thorir.