Gelombang Covid-19 di Korea Utara Meningkat, Lima Hari Berturut-turut Pasien Demam Mencapai 200 Ribu

Korban jiwa sendiri bertambah satu orang sehingga jumlah keseluruhan kematian saat ini menjadi 66 orang.

Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 21 Mei 2022 | 13:50 WIB
Gelombang Covid-19 di Korea Utara Meningkat, Lima Hari Berturut-turut Pasien Demam Mencapai 200 Ribu
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengenakan masker di tengah wabah COVID-19 saat memeriksa apotek di Pyongyang, dalam foto tak bertanggal yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 15 Mei 2022. ANTARA/KCNA via Reuters/as

SuaraJogja.id - Sebanyak 200 ribu lebih pasien di Korea Utara mengalami demam selama lima hari beruturut-turut ketika negara tersebut memerangi gelombang Covid-19 pertama.

Mengutip dari Antara, Sabtu (21/5/2022), gelombang Covid-19 yang sedang berlangsung pada pekan lalu hingga saat ini, telah memicu kekhawatiran atas kurangnya vaksin, infrastruktur medis yang tidak memadai dan potensi krisis pangan di negara berpenduduk 25 juta yang telah menolak bantuan dari luar dan menutup perbatasannya.

Menurut catatan pada Jumat malam, setidaknya 219.030 orang menunjukkan gejala demam hingga menjadikan total kasus tersebut berjumlah 2.460.640. Televisi Pusat Korea (KCTV) melaporkan dengan mengutip data dari markas besar pencegahan epidemi darurat negara, menurut Yonhap.

Korban jiwa sendiri bertambah satu orang sehingga jumlah keseluruhan kematian saat ini menjadi 66 orang.

Baca Juga:Untuk Atasi Demam Panggung, Dimas Anggara Dikabarkan Sampai Harus Dipukuli

Yonhap, salah satu kantor berita di Korea Utara, tidak merinci berapa banyak orang yang dites positif terkena virus, sementara Reuters tidak dapat memverifikasi laporan itu secara independen.

Tanpa gerakan vaksinasi nasional dan kemampuan pengujian yang terbatas, data harian yang dirilis oleh media pemerintah dapat tidak dilaporkan, dan mungkin sulit untuk menilai skala gelombang Covid-19, kata para ahli.

Badan hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan konsekuensi "menghancurkan" bagi 25 juta rakyatnya.

Sementaran itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan penyebaran yang tidak terkendali dapat menyebabkan munculnya varian baru yang lebih mematikan.

Baca Juga:5 Macam Minuman yang Dapat Membantumu Segera Sembuh dari Demam dan Radang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak