Satu Domba di Sleman yang Terpapar PMK Sudah Sembuh

Suparmono mengatakan, domba-domba yang terjangkit PMK sudah dikarantina dan kondisinya sudah lebih baik.

Eleonora PEW
Selasa, 24 Mei 2022 | 11:12 WIB
Satu Domba di Sleman yang Terpapar PMK Sudah Sembuh
Ilustrasi domba. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Satu dari sembilan ekor domba yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Sleman, sembuh.

Domba yang sebelumnya diternak di kandang sebuah kelompok ternak Kapanewon Berbah itu, dinyatakan positif terjangkit PMK setelah dilakukan uji sampel di laboratorium BBVet Wates.

Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman Suparmono mengatakan, domba-domba yang terjangkit PMK sudah dikarantina dan kondisinya sudah lebih baik.

"Satu ekor sudah sembuh secara kesehatan. Sudah berdiri, sudah mau makan dan tinggal bekas koreng. Sedangkan delapan domba lain tanpa gejala," kata dia, Senin (23/5/2022).

Baca Juga:Marak PMK, RPH di Bandar Lampung Jamin Kesehatan Hewannya

Karantina bagi ternak terjangkit PMK dilakukan selama masa inkubasi 14 hari. Domba tersebut dimasukkan dalam satu kandang terpisah di kandang kelompok.

Pemberian makan hanya boleh dilakukan oleh pemiliknya saja. Ternak-ternak karantina itu juga diberi pengobatan suportif berupa vitamin A, D, E, desinfeksi peralatan dan seputar area kandang setiap hari.

Tim monitoring ternak hingga kini terus bergerak melakukan pemantauan rutin di kandang- kandang kelompok, lanjut Suparmono. Mereka mengedukasi dan mengamati, sekira menemukan ternak yang terindikasi secara fisik terpapar PMK.

Kemudian akan dilakukan pengambilan sampel, selanjutnya diuji di laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.

Ia menyebutkan, ada sejumlah ciri yang bisa dikenali ketika hewan terindikasi terpapar PMK. Antara lain nafsu makan berkurang, muncul koreng di sekitar mulut dan hidung disertai suhu badan tinggi.

Baca Juga:PMK di Jateng Terus Dipantau, Ganjar: Penanganan Seperti Covid, Dikarantina dan Diobati

Ciri lainnya, ternak susah berdiri. Ketika sedang mengunyah makanan, muncul air liur berlebihan atau hipersalivasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak