SuaraJogja.id - Akibat dihantam gelombang pasang tinggi dan abrasi, Pos Pantau Tim Pencarian dan Penyelamatan Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Baron Pantai Krakal Kabupaten Gunungkidul terancam ambles.
Koordintor SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono di Gunungkidul, Minggu, mengatakan bahwa jajaran personel SAR Satlinmas Wilayah II Baron dibantu Polsek Tanjungsari melakukan evakuasi peralatan dan memasang garis polisi supaya wisatawan tidak mendekat.
"Kondisi Pos Pantau Pantai Krakal cukup memprihatinkan, sehingga kami melakukan evakuasi peralatan sangat dibutuhkan," kata Marjono.
Ia mengatakan untuk sementara waktu, enam personel yang bertugas di Pos Pantai Krakal sementara waktu menumpang di warung-warung milik masyarakat karena kondisi pos sudah tidak layak dihuni dan mengkhawatirkan.
Baca Juga:Antisipasi Penyebaran PMK di Gunungkidul, DPKH: Hewan Ternak dari Luar Kami Tolak
"Pos ini terkena abrasi sejak berapa waktu lalu, kemudian disusul gelombang pasang mengakibatkan kondisi pos kena abrasi," katanya.
Marjono mengatakan Pos Pantau Pantai Krakal dibangun pada tahun 1999 dan digunakan pada tahun 2000 ini sudah tidak layak karena berbahaya. Pihaknya sudah melaporkan kondisi ini ke Pemkab Gunungkidul, dan beberapa waktu lalu sudah ditinjau oleh pihak terkait.
"Semoga segera terealisasi, posko ini setiap akhir pekan atau libur sering digunakan untuk posko gabungan SAR Satlinmas bersama TNI dan Polri untuk memantau wisatawan yang datang mencapai ribuan orang," kata Marjono.
Sementara itu, Kapolsek Tanjungsari AKP Wawan Anggoro mengatakan pihaknya memasang garis polisi di sekitar Pos Pantau SAR Satlinmas untuk mengantisipasi wisatawan berteduh di sekitar lokasi.
"Kami memasang garis polisi supaya wisatawan tidak mendekat di dekat gedung ini karena dikhawatirkan akan ambruk," katanya. [ANTARA]
Baca Juga:5 Penyebab Banjir Rob Seperti yang Terjadi di Wilayah Semarang