Mahasiswi Unisa Yogyakarta Klarifikasi Curhat Kateter Sebagai Edukasi, DPW PPNI DIY: Tindakannya Melanggar Kode Etik

Mahasiswi yang curhat pasang kateter ke pasien cakep

Galih Priatmojo
Kamis, 02 Juni 2022 | 12:31 WIB
Mahasiswi Unisa Yogyakarta Klarifikasi Curhat Kateter Sebagai Edukasi, DPW PPNI DIY: Tindakannya Melanggar Kode Etik
Nakes yang diduga melakukan pelecehan seksual dan komentar netizen TikTok (Twitter/@AREAJULID)

Tri menyadari bahwa setiap tindakan seseorang memiliki konsekuensi, sebagai bentuk tanggung jawab. Tetapi, kita harus lihat konsekuensi apa yang harus ditanggung yang bersangkutan.

"Yang bersangkutan masih belajar, artinya menjadi tangung jawab dari institusi pendidikan. Maka kewajiban institusi pendidikan untuk bisa memperingatkan dan menegur terkait dengan konten yang dibuat," imbuh Tri lagi. 

"Kalau memberikan sanksi yang lainnya, itu tentunya sudah ada aturan-aturan dari institusi. Karena setiap orang yang praktik itu kan ada tata tertib dan sebaginya, yang mungkin harus ditaati dan sebagainya," sebutnya. 

Mengetahui sejumlah warganet mengomentari soal nakes perempuan memasang kateter kepada pasien laki-laki atau sebaliknya, Tri mengungkap tindakan itu lumrah dilakukan. 

Baca Juga:Viral Mahasiswa Perawat Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Ujungnya Dikeluarkan dari Tempat Praktik

"Kami dalam memberikan pertolongan tidak boleh membeda-bedakan suku, agama, ras, gender, jenis kelamin dan sebagainya. Kalau itu harus kita layani ya tidak masalah," tuturnya. 

Bukan Pelecehan Seksual

Sementara soal dugaan pelecehan, ia tidak sepakat dengan adanya opini warganet yang satu ini. 

Menurut dia, sebuah konten disebut mengandung unsur pelecehan ketika di dalamnya berisikan siapa yang dilecehkan berikut bunyi kalimat atau tindak pelecehannya.

"Itu sebenarnya ungkapan dia saja. Kalau kami lihat pelecehan dan sebagainya, itu ada unsur kesengajaan. Coba kalau kita perhatikan anak ini, saya yakin yang bersangkutan pasti sangat menyesal," kata dia.

Baca Juga:Unggahan Mahasiswi Unisa Yogyakarta Pasang Kateter ke Pasien Disorot, Anak Kelas 5 SD Telan Jarum dan Dilarikan ke RS

Terakhir, Tri mengungkap bahwa institusi pendidikan dan organisasi profesi selalu bekerja sama dalam berbagai kesempatan. Selalu ada pembekalan, baik itu di awal kegiatan pembelajaran, di dalam proses pembelajaran maupun di akhir. 

Selain itu, ia menekankan memeriksa pasien tidak boleh diiringi tertawa, sebagai bentuk prinsip etik. 

"Ada namanya ikut merasakan apa yang dia [pasien] rasakan. Harus ada empati menjunjung tinggi martabat mereka," tambahnya lagi.

Klarifikasi Mahasiswi Unisa Yogyakarta

Mahasiswi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta yang dihujat oleh warganet karena unggahan curhat pasang kateter pasien telah mengunggah pula klarifikasinya, sejak Rabu (2/6/2022). 

Di dalam unggahannya ia menyebutkan bahwa apa yang ia alami dan rasakan, tentunya dirasakan pula oleh perawat lainnya. Selain itu, unggahan Tiktok miliknya juga bermaksud untuk mengedukasi warganet terkait kateter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak