Lesti Kejora Tak Dilayani di Hermes, Pasien DBD di Sleman Capai 161 Kasus

Di samping itu, Pukat UGM mendesak KPK menelusuri aliran dana kasus suap Haryadi Suyuti.

Eleonora PEW
Jum'at, 10 Juni 2022 | 08:11 WIB
Lesti Kejora Tak Dilayani di Hermes, Pasien DBD di Sleman Capai 161 Kasus
Lesti Kejora dan Rizky Billar berlibur ke Paris (Instagram/@rizkybillar)

3. Ngaku Dapat Rp100 Ribu Per Jam Jadi Manusia Silver, Netizen: Otw Beli Cat

Tangkapa layar seorang manusia silver mengaku dapat uang Rp100 ribu dari aktivitasnya itu. (Instagram/@undercover.id)
Tangkapa layar seorang manusia silver mengaku dapat uang Rp100 ribu dari aktivitasnya itu. (Instagram/@undercover.id)

Beredar video viral pengakuan manusia silver yang biasanya meminta-minta di lampu merah. Dalam video yang dibagikan akun Instagram @undercover.id pada Kamis (9/6/2022), pria yang bekerja menjadi "manusia silver' itu diinterogasi polisi.

Polisi menanyakan berapa pendapatan setiap hari yang didapatkan pria tersebut dengan menjadi manusia silver.

Baca selengkapnya

Baca Juga:Lesti Kejora Tak Dilayani di Toko Hermes, Vicky Prasetyo DM ke Amber Heard

4. Sebanyak 161 Kasus DBD Terjadi di Sleman, Pasien Usia 8 Tahun Meninggal Dunia

Pasien DBD dirawat di Kota Kupang [SuaraSulsel.id/Antara]
Pasien DBD dirawat di Kota Kupang [SuaraSulsel.id/Antara]

Dinas Kesehatan Sleman meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman demam berdarah dengue (DBD). Hal itu dikemukakan menyusul adanya satu pasien DBD meninggal dunia, pada catatan penularan tahun ini.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama mengatakan, hingga saat ini sudah ada 161 kasus yang dilaporkan terjadi di Kabupaten Sleman. Satu di antaranya meninggal dunia.

Baca selengkapnya

5. Pukat UGM Desak KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Suap Haryadi Suyuti, Pendekatan TPPU Dinilai Tepat

Baca Juga:Beri Jawaban Tak Terduga, Mawar AFI Dinyinyiri Makin Tua saat Bersanding dengan Bos MS Glow

Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenur Rohman. [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenur Rohman. [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenur Rohman terus mendorong KPK untuk terus mengusut kasus suap perizinan yang dilakukan oleh eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak