SuaraJogja.id - Komika Tretan Muslim mendadak membahas soal daging babi di postingannya pada Jumat (11/6/2022). Meski tak menyebutkan alasannya, namun saat itu sedang ramai soal warung nasi padang yang menjual rendang babi bahkan sampai trending topik Twitter.
Sahabat Coki Pardede ini seolah jadi flashback karena dia bersama temannya pernah dihujat gara-gara membahas soal memasak daging babi dicampur kurma. Mereka dianggap mempermainkan agama.
Sekadar mengingatkan waktu itu, Coki Pardede mengatakan, "Bagaimana ceritanya kalo sari-sari kurma masuk ke dalam pori-pori daging babi, apakah cacing pitanya akan memualaf?".
Gara-gara lawakan itu, Tretan Muslim dan Coki Pardede meminta maaf karena sudah dianggap menyinggung agama dalam lawakannya.
Baca Juga:Heboh Nasi Padang Babi, PA 212 Meradang
Oleh karena itu, di postingan Tretan Muslim kali ini, dia mempertanyakan kalau daging babi tak bisa dicampur ke masakan.
"Selain dicampur kurma, babi dilarang dicampur dengan masakan?" komentarnya.
Dia juga memberikan peringatan namun dengan nada sindiran.
"Bro food have religion (makanan punya agama), jadi harap hati-hari kalau jualan," tegasnya.
Postingan Tretan Muslim langsung diserbu netizen yang menyinggung dia mengunggah itu karena sedang viral warung nasi padang jualan daging babi.
"Postingan ini juga buat mengenang lagi dan lagi lord of the satanic temple," komentar netizen.
"Ngak dilarang sih asal jangan di buat konten aja pas masak nya chuakzzz," celetuk netizen lain.
"Akibat nasi padang haram, ternyata dibahas juga di sini," komentar netizen lainnya.
Ada juga Chef Arnold, yang ikut nimbrung. Dia malah menyinggung soal skill komika asal Madura ini.
"Ternyata diem diem ente jadi guru masak handal…sampe babi trending lagi…dari murid ente," komentarnya.
Tambahan informasi, baru-baru ini viral sebuah warung makan nasi padang yang diberi nama Babiambo. Di sana menyediakan rendang babi dan menu lain dari daging babi.
Namun ternyata itu dinilai oleh sebagian orang sudah melecehkan masakan padang yang identik dengan makanan halal untuk orang Islam.
Pemilik warung itu pun sudah meminta maaf. Dia juga mengungkapkan tak ada niatan melecehkan suku atau agama. Dia membuka warung itu murni sebagai inovasi usaha kuliner.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah