SuaraJogja.id - Peristiwa penyerbuan gedung parlemen Amerika, Capitol, menyisakan fakta menarik. Donald Trump dikabarkan sempat berupaya merebut kemudi mobil kepresidenan ketika para pengawal menolak membawanya ke Capitol pada 6 Januari tahun lalu.
Berdasarkan kesaksian Asisten Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows, yakni Cassidy Hutchinson, diceritakan pada hari itu, para pendukung Donald Trump sedang melakukan kerusuhan di gedung parlemen Amerika. Kerusuhan itu dipicu pernyataan Trump yang mengatakan dia kalah pada pemilihan presiden 2020 karena dicurangi.
Trump, presiden saat itu, mengabaikan kekhawatiran bahwa beberapa pendukungnya membawa senapan AR-15.
Dia malah meminta aparat keamanan untuk berhenti memeriksa tamu dengan detektor agar kerumunan orang bertambah banyak.
Baca Juga:Ditutup Donald Trump, Joe Biden Berencana Buka Kembali Konsulat AS di Yerusalem
"Pindahkan alat itu; mereka di sini bukan untuk menyakiti saya," katanya, menirukan perintah Trump pagi itu seperti dikutip dari Antara.
Hutchinson mengungkapkan kejadian itu ketika bersaksi pada hari kelima sidang DPR untuk menyelidiki serangan di Capitol oleh para pendukung Trump.
Dia mengatakan perbincangan itu diceritakan kepada dirinya oleh Tony Ornato, pejabat senior Dinas Rahasia yang saat itu menjabat wakil kepala staf operasi Trump.
New York Times (NYT) dan NBC, yang mengutip sumber-sumber di Dinas Rahasia, melaporkan bahwa kepala keamanan Trump, Robert Engel, dan pengemudi limosin disiapkan untuk memberi kesaksian di bawah sumpah bahwa Trump tidak pernah berusaha merebut setir mobil itu.
Engel berada di ruangan yang sama ketika Ornato menceritakan hal itu, kata Hutchinson.
Baca Juga:Donald Trump Ragu Elon Musk Jadi Beli Twitter
NYT dan CNN, yang mengutip sumber-sumber anonim, mengatakan bahwa Ornato juga membantah cerita itu dan siap memberikan kesaksian.