SuaraJogja.id - Alih-alih menggoreng dengan minyak, ibu dalam video ini justru menggoreng kerupuknya dengan memakai pasir. Video tersebut dibagikan oleh @yesiscaamandasari di TikTok miliknya pada Jumat (24/4/2022).
Dalam video tersebut sang perekam menjelaskan kalau metode menggoreng dengan pasir adalah bagian dari adat Jawa Tengah. Hal tersebut sudah biasa di sana. Namun ternyata, tidak hanya di Jawa Tengah saja.
Beberapa warganet yang ikut berkomentar juga menjelaskan kalau di daerahnya pun ada metode serupa. Bahan yang digoreng adalah kerupuk dan menggunakan pasir bukannya minyak goreng.
Pada video tersebut terlihat seorang ibu yang sedang fokus menggoreng kerupuk kembang. Di dalam wajannya penuh dengan pasir berwarna hitam yang bersih dari kotoran. Kerupuk dimasukkan, lalu tidak lama kemudian kerupuk-kerupuk tersebut akan mengembang.
Baca Juga:Kreatif! Pemilik Ikan Hias Ini Ubah Kaleng Kerupuk Jadi Akuarium Anti Mainstream
Metode ini sudah ada sejak lama. Namun memang tidak umum digunakan karena sudah ada opsi menggoreng dengan minyak salah satunya. Pasir yang digunakan bisa pasir putih atau pasir hitam, dan tentu saja wajib dicuci, disaring, dan dikeringkan agar bersih.
Tidak hanya di Jawa Tengah, warganet menyebutkan bahwa menggoreng pakai pasir ini juga dapat ditemukan di Jawa Timur, Bangka, serta Lampung dan Palembang. Ada juga yang menyebutkan bahwa kerupuk yang digoreng dari pasir sudah jadi jajanan lumrah di Malang.
“Adat jateng, saya anak bangka tak heran lagi, di daerah qu makanan khas bangka kerupuk kemplang goreng dg pasir sudah tk asing lagi,” terang @robiyanti926.
“Jatim juga gitu kog dari dulu ada, apalagi krupuk bawang,” tambah @auliafadhila07.
“Kemplang juga pake pasir,lampung-palembang,” tulis @aniez_avita99.
“Gw sering makan ni dl jaman bocah.. di tegal ama di brebes,” tulis @suksesduniaaakhiraattt.
“Enk lo krupuk pasir dlu aku kemalang serinf beli.bukn krn langka minyk memang ada itu,” terang @mega14003.
Video memasak kerupuk pakai pasir ini mendapat lebih dari 201 ribu likes. Tak hanya itu video dikomentarai lebih dari 2.600 orang.
Kontributor : gabrella seilatuw