Kisah Marsma Wahyu Hidayat Sudjatmiko Danpaspampres Pertama dari Korps TNI Angkatan Udara, Sempat Ditentang Sang Ayah

Pengangkatan Wahyu Hidayat Sudjatmiko sebagai Komandan Paspampresmerupakan sejarah baru bagi

Galih Priatmojo
Senin, 18 Juli 2022 | 15:36 WIB
Kisah Marsma Wahyu Hidayat Sudjatmiko Danpaspampres Pertama dari Korps TNI Angkatan Udara, Sempat Ditentang Sang Ayah
Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko. ANTARA/Muhammad Zulfikar/am.

Ketika Wahyu bertugas di Aceh, tidak pernah sedetik pun Neneng melepaskan pantauannya dari anak mereka. Neneng merawat anak mereka tanpa bantuan asisten rumah tangga (ART), hingga akhirnya Wahyu meminta saudaranya yang saat itu berada di Yogyakarta untuk membantu Neneng yang berada di Malang, Jawa Timur.

Didampingi oleh sosok yang tangguh menguatkan Wahyu untuk melalui berbagai tantangan yang ia hadapi sepanjang kariernya sebagai seorang anggota TNI Angkatan Udara. Oleh karenanya, ia sungguh merasa beruntung memiliki Neneng Roheni di sisinya.

“Di mana ada pria yang sukses, di belakangnya pasti ada wanita yang hebat.”

Menjadi Danpaspampres

Baca Juga:Jet Tempur TNI AU Paksa Daratkan Pesawat Asing di Lanud Soewondo Medan

Lembaran baru dalam kehidupan Wahyu menanti guratan tinta berisikan kisahnya sebagai seorang Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. Kesempatan tersebut dipercayakan kepada Wahyu pada periode keduanya di Paspampres, setelah sebelumnya ia menjadi bagian dari Paspampres pada 2010-2014.

Wahyu mengakui bahwa periode pertamanya di Paspampres merupakan momen yang menjadi batu lompatan bagi kariernya.

Usai terbitnya Surat Keputusan Panglima TNI, nama Wahyu Hidayat Sudjatmiko melejit sebagai anggota TNI Angkatan Udara pertama yang menjadi seorang komandan dari pasukan pengamanan orang nomor satu di Republik Indonesia.

Puji dan syukur pun ia tuturkan berulang kali ketika menggambarkan perasaannya setelah memperoleh kepercayaan untuk mengemban tanggung jawab tersebut.

Berbagai ucapan selamat pun menyertai perjalanan kariernya. Akan tetapi, menjadi sosok ‘pemecah telur’ tidaklah mudah. Ia melangkah dengan berbagai ekspektasi yang melekat di jabatan barunya, terutama dengan label anggota TNI AU pertama yang menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.

Baca Juga:Basarnas dan TNI AU Evakuasi Korban Kecelakaan Pesawat Susi Air di Timika

Menurut Wahyu, apabila ia tidak menyikapi ekspektasi orang-orang di sekitarnya dengan bijak, maka hal tersebut akan menjadi beban. Dalam hal ini, Wahyu melihat ekspektasi yang orang-orang sematkan kepada dirinya sebagai sebuah motivasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak