SuaraJogja.id - Keraton Yogyakarta kembali meniadakan tradisi Mubeng Beteng dalam peringatan Tahun Baru 1444 Hijriah atau malam 1 Suro. Meski demikian perayaan ini masih tetap dilaksanakan di kawasan Parangtritis.
Untuk mengamankan lalu lintas yang diperkirakan padat, Polres Bantul memberlakukan rekayasa lalu lintas. Kasat Lantas Polres Bantul, AKP Gunawan Setiyabudi mengungkapkan sebanyak 675 personil gabungan dikerahkan dalam rangka pengamanan perayaan malam 1 Suro.
"Kami persiapkan 675 personil hingga hari Minggu yang terlibat pengamanan," terangnya, Sabtu (30/7/2022)
Terkait dengan rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan, Gunawan mengatakan agar tidak terjadi kepadatan kendaraan di jembatan Kretek. Pasalnya jembatan tersebut sudah berusia lebih dari 30 tahun serta tidak didesain untuk menahan beban kendaraan yang berhenti dalam waktu lama.
"Jadi kita menjamin keselamatan masyarakat pengunjung dengan memutar arus biar tidak mengantri di jembatan Kretek," ujarnya.
Dalam peringatan malam 1 Suro ini pengunjung Parangtritis meningkat dikarenakan tidak adanya batasan untuk Para pengunjung. Selain itu peringatan Tahun Baru Hijriah juga bertepatan dengan libur panjang.
"Perkiraan kami karena sudah 2 tahun tidak diperbolehkan ke Parangtritis dan untuk kali ini tidak ada penyekatan, semua boleh ke Parangtritis," katanya.
Terpisah, Kapolres Bantul, AKBP Ihsan SIK menghimbau masyarakat untuk melaksanakan perayaan malam 1 Suro di rumah. Sebab kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul hingga hari ini terus mengalami peningkatan.
"Kami himbau masyarakat ritual di rumah masing-masing, tidak perlu ke pantai selatan karena tidak mengurangi esensinya," katanya.
Baca Juga:4 Beda Malam 1 Suro dan 1 Muharram, Walau Dirayakan di Hari yang Sama