Kehadirannya bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman bersama pihak lain terkait di sekolah hari itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap sekolah.
"Kami bergerak semua, dari BAZNAS dari BPBD. Baru kami identifikasi terlebih dahulu kira-kira berapa habisnya. Nanti diputuskan dulu apa yang perlu diganti dan diperbaiki," urainya.
Selain bantuan BAZNAS, dana penanganan kebencanaan pendukung dibangunnya kembali SD N Delegan I, juga berasal dari BPBD dan APBD 2022 perubahan.
"Secepatnya nanti kami betulkan, agar anak-anak bisa belajar lagi seperti biasa," ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Sleman belum bisa menargetkan jadwal perbaikan sekolah akan selesai. Hanya saja melihat kondisi tembok yang masih baik, diperkirakan pembangunan bisa lebih cepat selesai.
"Kalau bisa ya sebulan dua bulan selesai, apabila ditandangi (dikerjakan) orang banyak," tuturnya.
Kustini mengharapkan, anak-anak yang bersekolah di SD N Delegan 1 tetap sekolah seperti biasa. Karena sekolah tetap dibuka.
"[Hanya] jadwalnya berbeda, besok ada sosialisasi dengan wali murid. Nanti sekolah ada tiga ruang dibagi untuk dua shift. Untuk anak kelas I-III masuk pagi, IV, V dan kelas VI masuk siang," tutur Kustini.
Sebagai bentuk antisipasi agar peristiwa ini tidak berulang dan/atau tidak terjadi ke sekolah lain, Kustini telah meminta Kepala Dinas Pendidikan Sleman agar mengecek dan memperbaiki jaringan listrik di sekolah-sekolah.
"Ini pengalaman yang berharga," ucapnya.
Kontributor : Uli Febriarni