Terbukti Tingkatkan Kadar Antibodi, Epidemiolog: Vaksin Booster Pertama Adalah Keharusan

Menurut Pandu, jumlah antibodi itu cukup untuk menekan risiko keparahan akibat infeksi COVID-19.

Eleonora PEW
Kamis, 11 Agustus 2022 | 17:18 WIB
Terbukti Tingkatkan Kadar Antibodi, Epidemiolog: Vaksin Booster Pertama Adalah Keharusan
Warga mengikuti vaksinasi booster Covid-19 di RPTRA Rawa Binong, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (13/7/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJogja.id - Vaksin COVID-19 dosis booster pertama menjadi suatu keharusan yang perlu diprioritaskan dan dilakukan masyarakat sebab terbukti meningkatkan kadar antibodi, seperti diungkapkan epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono.

"Yang sudah jelas, bahwa booster pertama itu adalah suatu keharusan kita lakukan. Kita tuntaskan, dalam arti karena dari data mengindikasikan kita berhasil mencapai level kadar antibodi yang cukup tinggi," kata Pandu Riono dalam konferensi pers Serosurvei Nasional Ketiga yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Kamis.

Pandu mengatakan serologi survei (serosurvei) antibodi yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menunjukkan kadar antibodi yang dimiliki 98,5 persen penduduk Indonesia meningkat lebih dari empat kali lipat pada Juli 2022, dibandingkan Desember 2021.

Serosurvei dilaksanakan untuk mengukur kadar antibodi masyarakat Indonesia yang diperoleh dari vaksinasi COVID-19 program pemerintah maupun antibodi alami yang diperoleh dari infeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Baca Juga:Cegah Penyebaran Covid-19, Polres Metro Jakbar Siapkan 13 Titik Gerai Vaksin Merdeka

Dalam tiga tahapan serosurvei yang bergulir Desember 2021, Maret 2022, dan Juli 2022, diperoleh laporan median kadar antibodi masyarakat meningkat dari 444 unit per mm, jadi 2.097 unit per mm.

Menurut Pandu, jumlah antibodi itu cukup untuk menekan risiko keparahan akibat infeksi COVID-19, bahkan menghindari risiko kematian.

Pandu meyakini pemberian dosis ketiga terbukti menekan keparahan gejala pada pasien COVID-19. Hal ini terbukti saat gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Meskipun ada peningkatan kasus, namun tingkat perawatan di rumah sakit dan kematian akibat COVID-19 tidak setinggi pada gelombang sebelumnya," katanya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan antibodi yang sudah dimiliki masyarakat bukan berarti melindungi diri dari penularan. Pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) masih tetap harus dilakukan.

Baca Juga:Unik! Konser Dream Theater di Stadion Manahan Solo, Puluhan Penonton Datangi Gerai Vaksinasi

"Harus tetap prokes, dan perlu diingat penduduk dengan dosis vaksin bertambah memiliki kadar antibodi lebih tinggi dibanding penduduk dengan vaksin dosis tetap," katanya. [ANTARA]

Berita Terkait

Viral di media sosial video yang menyebut CEO Moderna mengakui sudah memproduksi vaksin Covid-19 bahkan sebelum pandemi dimulai. Yuk cari tahu lewat Cek Fakta.

health | 10:38 WIB

Seiring meredanya penyebaran virus corona secara global membuat produsen vaksin Covid-19 Novavax bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sekitar 25 persen.

bisnis | 15:19 WIB

Masyarakat yang berminat mengikuti Program Vaksinasi Sinopharm di Cabang Outlet Kimia Farma Klinik dapat sebelumnya melakukan registrasi melalui laman https://bit.ly/csrvgrkfd

purwasuka | 09:31 WIB

Masyarakat yang berminat mengikuti Program Vaksinasi Sinopharm di Cabang Outlet Kimia Farma Klinik dapat sebelumnya melakukan registrasi melalui laman https://bit.ly/csrvgrkfd

purwasuka | 11:31 WIB

Narasinya menyebutkan Swiss melarang warganya mendapatkan vaksin COVID-19.

metro | 14:34 WIB

News

Terkini

Ada banyak promo sepanjang Juni 2023 ini di Hotel Grand Rohan Jogja.

Lifestyle | 15:18 WIB

Ini adalah sebuah capaian yang membanggakan dan menjadi bentuk pengakuan atas komitmen UGM dalam mendukung implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka

News | 08:51 WIB

Kegiatan ini diyakini dapat memberi kesempatan bagi para pegolf junior untuk bersinar.

News | 22:45 WIB

Ke depan, kata Kusnaryanto, pihaknya akan melakukan pemeriksaan psikologis kepada pelaku.

News | 21:15 WIB

Polisi pun turut membenarkan bahwa pelaku juga sudah sempat mengunggah peristiwa itu ke sosial media dan viral.

News | 19:45 WIB

Mengenai luka sayatan cutter yang diterima, hal itu dilakukan oleh pelaku sendiri.

News | 19:15 WIB

Berawal dari korban N itu kemudian berlanjut ke korban-korban lainnya hingga berjumlah 17 orang.

News | 19:05 WIB

Tri mengungkapkan bahwa tersangka juga pernah melakukan aksinya itu lebih dari sekali dengan korban yang sama.

News | 18:05 WIB

Acara diselenggarakan di Parkir Timur Stadion Sultan Agung Bantul

Lifestyle | 18:02 WIB

Dalam kegiatan tersebut, juga membuka testimoni pengguna Mitsubishi L300.

News | 17:35 WIB

Tersangka tidak hanya melakukan perbuatan bejatnya kepada belasan anak di bawah umur itu saja.

News | 15:40 WIB

Selain mengamankan tersangka, sejumlah barang bukti turut disita polisi.

News | 14:55 WIB

Rakernas ASTINDO 2023 diselenggarakan pada 28-31 Mei 2023 di Yogyakarta.

Lifestyle | 14:53 WIB

Disampaikan Yetti, penetapan warisan budaya tak benda itu diharap dapat mampu memberikan perlindungan hukum dan perhatian yang layak

News | 11:05 WIB

Menjalani kunjungan suci ini, umat Islam di Indonesia pun tercatat cukup rajin.

| 10:32 WIB
Tampilkan lebih banyak