SuaraJogja.id - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul berangkatkan 5 kepala keluarga calon transmigran di Transito Bantul pada Jumat (19/8/2022). Dalam program ini kelima kepala keluarga diberangkatkan ke UPT Mahalona SKP C SP 1 Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Disampaikan oleh Ketua Komisi D DPRD Bantul Suratman, program ini merupakan salah satu upaya untuk membantu warga Kabupaten Bantul dalam meningkatkan perekonomian. Terkait hal tersebut Pemerintah Kabupaten Bantul melakukan tinjauan terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam mengikuti program transmigrasi.
"Pemerintah Kabupaten akan melihat kekurangan masyarakat, orang berangkat transmigrasi tujuannya apa permasalahannya apa sehingga Pemkab dan DPRD membantu mereka yang memang harus berangkat kesana," kata Suratman, Jumat (19/8/2022).
Suratman mengatakan, program transmigrasi ini merupakan program nasional di mana Pemerintah Kabupaten turut serta membantu dengan memberangkatkan warga dari wilayahnya. Pihaknya menyatakan bahwa dalam program ini pemerintah telah menyiapkan lahan untuk dikelola oleh para transmigran di lokasi dimana akan ditempatkan.
Baca Juga:Lima Keluarga Asal Bantul Diberangkatkan ke Mahalona dalam Program Transmigrasi
"Selain program nasional ini juga bagian Pemkab untuk membantu warga memberangkatkan transmigrasi. Program nasional menyediakan lahannya, kita juga ada yang diberangkatkan," tambahnya.
Untuk memberangkatkan 5 kepala keluarga ini Suratman mengaku merasa berat hati. Kedepannya pihaknya berharap dapat meminimalisir keberangkatan calon transmigran dengan menggali potensi di wilayah Kabupaten Bantul.
"Kami nggondeli sebenarnya. Untuk meminimalisir tergantung dengan program pemerintah. Tetapi kalau menggali potensi daerah akan mengurangi transmigrasi," ujarnya.
Warga Kalurahan Caturharjo Kapanewon Pandak, Eko Basarudin (37) menjadi salah satu yang mengikuti program transmigrasi ini. Saat diwawancara Eko mengaku mengikuti program ini lantaran ingin menyusul adiknya yang telah sukses di Mahalona dengan mengikuti program transmigrasi.
"Ingin menyusul adik yang berangkat tahun 2015 dan sudah sukses di Mahalona," katanya.
Eko menyatakan bahwa keberangkatannya ini berlandaskan pada selama tinggal di Bantul dia beserta keluarga tidak memiliki rumah pribadi. Eko yang dalam keseharian berprofesi sebagai petani ini juga tidak memiliki lahan pribadi untuk digarap.
- 1
- 2