Donal menambahkan Pemda akan meminta untuk bisa duduk bersama dengan klien mereka mencari kejelasan menyelesaikan persoalan ini. Pihak Pemda akan segera mengirim surat ke pihak yang terikat kontrak tersebut
"Mediasi antara klien kami dengan pihak yang terikat kontak Pemda memang sangat penting," ungkapnya.
Selama ini memang belum ada kejelasan berkaitan dengan pembayaran pengadaan jati milik kliennya tersebut. Padahal, Pemda mengklaim telah menyelesaikan semua proses pembayaran pembangunan joglo.
Karena Pemda sudah membereskan semua pembayaran sementara kliennya belum menerima pelunasan pengadaan jati joglo TBG, maka menurutnya perlu ada pendalaman lebih lanjut lagi. Tujuannya agar terjadi kejelasan.
"Nah karena itu perlu digali lagi agar ada kejelasan. Karena joglo sudah selesai dan sudah difungsikan," katanya.
Jika belum ada kejelasan maka pihaknya akan menduduki joglo tersebut. Jika nanti masih tidak ada kejelasan, maka ia dan rekan-rekannya mengancam akan membongkar joglo itu.
"Selama proses ini, kami menjamin Kota Wonosari akan tetap aman dan tidak ada kegaduhan," ujar dia.
Kepala Dinas PUPR Gunungkidul, Irawan Djatmiko menandaskan jika pembangunan TBG semuanya sudah beres. Bahkan pekerjaan pembangunan TBG juga sudah diperiksa pihak inspektorat dan BPK.
"Semua sudah beres. Namun jika ada persoalan yang menyebutkan ada pihak pelaksana proyek yang belum menerima bayaran, saya tidak mengetahuinya," terang dia.
Baca Juga:Memperkenalkan Keragaman Budaya dan Kuliner Indonesia di Colorful Indonesia Festival
Pemda akan berusaha memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak agar terjadi kejelasan. Pihaknya juga sudah melayangkan surat undangan untuk mediasi tersebut, kapan dilaksanakannya Irawan mengaku masih menunggu respon dari pihak yang terikat kontrak dengan Pemda.