Sri Sultan HB X Akan Turun Tangani Aksi Kekerasan di Asrama Mahasiswa yang Akibatkan Korban Meninggal Dunia

Sri Sultan HB X menyayangkan terjadinya kembali kasus kekerasan di kota ini.

Galih Priatmojo
Rabu, 24 Agustus 2022 | 15:49 WIB
Sri Sultan HB X Akan Turun Tangani Aksi Kekerasan di Asrama Mahasiswa yang Akibatkan Korban Meninggal Dunia
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (24/08/2022) menyampaikan tentang aksi kekerasan di asrama mahasiswa. [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Aksi kekerasan baru saja terjadi salah satu asrama mahasiswa di Jalan Kusumanegara, Selasa (23/08/2022). Penganiayaan dilakukan sekelompok orang yang mengakibatkan jatuhnya JTM meninggal dunia.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X yang mengetahui kasus ini pun buka suara. Sultan menyayangkan terjadinya kembali kasus kekerasan di kota ini.

Aksi kekerasan tersebut terus berulang dari waktu ke waktu saat mahasiswa baru datang ke DIY. Mereka tidak mau menyesuaikan diri dengan kultur dan budaya Yogyakarta.

"Mahasiswa baru begitu datang ke jogja perlu penyesuaian. Nah penyesuaian [di jogja] ini yang sering salah paham. La nek carane ngene ya tiap tahun [terjadi aksi kekerasan]," papar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (24/08/2022).

Baca Juga:Pecahan Uang Seri Baru Terbit, Sri Sultan HB X Dapat Edisi Khusus Tanggal Kelahiran

Menurut Sultan, pihaknya sudah kerap kali menyampaikan nasehat bagi mahasiswa untuk bisa menyesuaikan diri saat berad di DIY. Namun nampaknya hal itu tidak cukup karena kasus aksi kekerasan terus saja berulang.

Untuk itu Sultan akan segera turun tangan menangani kasus tersebut. Dengan demikian persoalan tidak merembet semakin besar.

"Ya nanti kalau nggak bisa diatasi saya disuruh terjun [mengatasi kasus itu]," tandasnya.

Sebelumnya Kassubag Humas Polresta Yogyakart, AKP Timbul Sasana Raharja dalam pesan tertulisnya, Rabu (24/08/2022) mengungkapkan penganiayaan bermula dari saat korban datang ke asrama mahasiswa  untuk mengikuti rapat sekitar pukul 20.30 WIB. Dalam rapat tersebut terjadi keributan dan ada pelemparan sandal.

Korban yang datang bersama tiga temannya kemudian keluar dan meninggalkan lokasi. Namun mereka dihadang oleh sekelompok orang yang membawa senjata tajam (sajam).

Baca Juga:Tok, Sri Sultan HB X Ditetapkan Kembali Sebagai Gubernur DIY

Korban mendapatkan hantaman atau sabetan senjata tajam pada kepala bagian belakang yang mengakibatkan korban tersungkur. Korban pun dibawa ke RS Hardjolukito namun nyawanya tidak tertolong.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak