SuaraJogja.id - Sebuah kerusuhan di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Di sana terlihat sejumlah pengendara motor harus berbalik arah menghindari kerusuhan tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo membenarkan peristiwa yang terjadi pada Selasa (23/8/2022) malam tersebut. Nahas, satu orang tewas dalam kerusuhan tersebut.
"Benar tadi malam telah terjadi penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Timbul kepada awak media, Rabu (24/8/2022).
Disampikan Timbul, korban tewas berinisial JTM (31). Diketahui ia adalah seorang karyawan swasta yang berdomisili di Condongcatur, Depok, Sleman.
Baca Juga:Dua Pemuda di Jogja Edarkan Ribuan Pil Yarindo, Salah Satu Pelaku Berprofesi Driver Ojol
Ia menceritakan bahwa kronologi kejadian itu berlangsung pada Selasa (23/8/2022) sekira pukul 20.30 WIB. Saat itu baru akan berlangsung rapat di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kemasan Umbulharjo, Yogyakarta.
"Pada saat rapat berlangsung kemudian ada yang melempar dengan sandal, selanjutnya terjadilah keributan," ujarnya.
Ketika keributan itu pecah, kata Timbul, korban bersama tiga teman lainnya memutuskan untuk keluar dari rapat. Mereka hendak meninggalkan lokasi tetapi justru di depan pintu sudah dihadang beberapa orang dengan membawa sajam.
Selanjutnya korban bersama dengan tiga orang temannya mencoba untuk melarikan diri. Namun nahas korban diduga terkena hantaman atau sabetan senjata tajam tersebut hingga mengakibatkan korban jatuh tersungkur.
"(Korban) dibacok. Masih identifikasi sekarang luka-lukanya. Ada tusukan mungkin, ada bacokan, sabetan juga ada," tuturnya.
Baca Juga:Edarkan Ganja ke Kalangan Mahasiswa, Seorang Pemuda di Jogja Dicokok Polisi
Saat ini korban masih berada di Rumah Sakit Hardjolukito untuk dilakukan identifikasi untuk bisa mengetahui pasti penyebab kematian korban. Terkait pelaku, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Polresta Yogyakarta masih kejar pelaku penganiayaan itu. Masih dalam penyelidikan jadi kelompok itu juga. Kemungkinan (satu daerah)," tandasnya.