Malioboro Park View Mangkrak Enam Tahun, Sebanyak 371 Konsumen Sempat Terancam Kehilangan Apartemen

pembangunan Malioboro Park View mangkrak sejak 2016

Galih Priatmojo
Kamis, 08 September 2022 | 13:42 WIB
Malioboro Park View Mangkrak Enam Tahun, Sebanyak 371 Konsumen Sempat Terancam Kehilangan Apartemen
Bangunan Malioboro Park View di Jalan Laksda Adisucipto yang mangkrak selama enam tahun terakhir, Kamis (07/09/2022). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pembangunan hotel dan apartemen di DIY sangat masif saat ini, nyatanya tidak selalu berjalan lancar. Salah satunya Malioboro Park View di Jalan Laksda Adisucipto yang yang mangkrak dan tidak terurus selama enam tahun sejak 2016 silam.

Padahal ada sekitar 371 konsumen yang akan menempati apartemen tersebut. Namun karena PT Malioboro Ensu Sejahtera sebagai pengembang apartemen dinyatakan pailit maka 371 konsumen tersebut sempat terancam kehilangan dana investasinya.

"Karenanya tahun ini perbaikan apartemen kembali dilakukan. Kerusakan dan kebocoran yang ada di apartemen tersebut kita benahi, termasuk antisipasi banjir yang sering terjadi sebelumnya," papar Kurator Malioboro Park View, Romie Habie di Yogyakarta, Kamis (08/09/2022).

Menurut Romie, meski proses hukum apartemen tersebut masih berjalan, penyelesaian pembangunan gedung yang akan diubah menjadi Front One Premiere Hotel Yogyakarta akan dikebut. Dengan demikian 371 konsumen tidak semakin dirugikan dan kehilangan investasinya akibat mangkraknya pembangunan.

Baca Juga:Digunakan Aksi Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM, Ruas Jalan Malioboro Tak Bisa Dilewati

Apalagi sejak berhenti pada 2016 silam, pembangunan gedung itu baru selesai 60 hingga 80 persen. Banyak material bangunan yang belum dimanfaatkan karena manajemen pailit.

"Karenanya konsumen yang sudah berinvestasi diberikan pilihan untuk meneruskan investasi atau refund karena interval waktunya lama, bisa jadi konsumen berubah pikiran, jangan sampai mereka semakin dirugikan," paparnya.

Sementara Direktur Operasional PT Majapahit Manajemen, Dadang Zohar mengungkapkan setelah pailit, mereka masuk untuk meneruskan pembangunan. Kerusakan terparah pernah terjadi kawasan tersebut pernah mengalami kebanjiran cukup besar.

"Bangunan cukup bagus, dulunya banjir tapi sekarang ini sudah tidak lagi sehingga pembangunan bisa diteruskan,"jelasnya.

Dadang menambahkan, dana sekitar Rp 500 miliar diinvestasikan dalam proyek tersebut. Ditargetkan pembangunan akan selesai 3 tahun dan bisa beroperasi dengan maksimal.

Baca Juga:Teras Malioboro 1: Wajah Baru Malioboro yang Jadi Icon Wisata Jogja

“Kami diberi tugas kurator tiga tahun harus selesai semuanya. Ini fokus kami dalam penyelesaian," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak