Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro menjelaskan, dampak dikeringkannya Selokan Mataram pada awalnya berdampak pada 15 KK di Padukuhan Susukan II, Kapanewon Seyegan. BPBD sampai kemudian mengirimkan dropping air ke lokasi kekeringan. Namun, kekeringan meluas hingga ada 81 KK terdampak, terhitung hingga Minggu (11/9/2022).
Ia menjelaskan, bukan hanya pertanian dan kebutuhan harian masyarakat, kekeringan juga berdampak pada kurangnya ketersediaan air bagi ternak sapi. Misalnya ada 39 ekor sapi terdampak di Padukuhan Tangisan dan di Jambean 19 ekor.
BPBD Sleman menyebut, droping air juga akan terus dilakukan jika warga masih kesulitan air bersih selama penutupan selokan.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:Jelang Laga Tandang ke Markas Persikabo, PSS Sleman Dapat Angin Segar
- 1
- 2