SuaraJogja.id - Stadion Pakansari yang menjadai salah satu venue pertandingan FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Curacao pada Selasa (27/9/2022), juga tak luput dari sejarah yang pernah diukir oleh tim sepak bola Korea Selatan saat pagelaran Asian Games 2018.
Stadion Pakansari yang terletak di Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini juga menjadi salah satu venue saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games tahun 2018 lalu.
Terlepas dari kontroversi dan penolakan para penggemar sepak bola tanah air dan para netizen Indonesia. Stadion ini pernah menjadi saksi sejarah bagi negara asal Shin Tae-yong pada pagelaran Asian Games empat tahun yang lalu.
Di mana Son Heung-min dkk berhasil merebut medali emas Asian Games 2018 cabang olahraga sepak bola setelah mengalahkan Jepang sapanjang waktu 120 menit.
Korea Selatan U-23 menang tipis atas Jepang U-23 dengan skor 2-1 melalui babak perpanjangan waktu usai dalam waktu normal keduanya bermain imbang 1-1.
Namun sangat disayangkan, usai pagelaran Asian Games tahun 2018 lalu, perawatan stadion Pakansari tidak dilakukan secara maksimal sehingga banyak yang menyoroti kualitas lapangan di stadion tersebut.
Penolakan demi penolakan terus bergema menjelang Timnas Indonesia melakoni laga kedua FIFA Matchday melawan Curacao di stadion dengan kapasitas 30.000 penonton itu.
Para penggemar sepak bola tanah air dan netizen Indonesia khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat pertandingan berlangsung, mengingat duel antara Indonesia vs Curacao bukan hanya persoalan kalah menang melainkan nama baik bangsa Indonesia juga dipertaruhkan.
"Ini waktu stadion masih ok vendor yg dpt tender ngurusin rumput standart FIFA mslhnya selepas Asian Games dan AFC U-19 kontrak vendornya ga diterusin sebab ada harga ada kualitas sedangkan pengelola males ngeluarin budget gede buat perawatan lapangan , jgn tanya kenapa gw tau karena gw kerja disitu dr 2018 smpe di cut awal 2020 akibat pandemi," komentar salah seorang netizen melihat kondisi stadion Pakansari saat ini.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia