SuaraJogja.id - Akun Instagram @Liga1hub menceritakan kisah pilu yang dialami pemain naturalisasi timnas Malaysia Liridon Krasniqi. Ia dianggap oleh suporter Malaysia sebagai beban bagi pemain-pemain lain Harimau Malaya.
"Semoga tak ada kejadian serupa di Indonesia," tulis caption akun @Liga1hub, dikutip Jumat (30/92022).
Liridon Krasniqi mencurahkan isi hati lewat unggahan di media sosial menyusul perundungan fans Harimau Malaya. Ia menilai fans tak adil memperlakukan pemain naturalisasi.
"Kami adalah orang Malaysia ketika kami menang, [dianggap] imigran ketika kami kalah," tulis Krasniqi di Instastory-nya.
Baca Juga:Waduh, Timnas Indonesia Kalah Telak 2-9 Lawan Malaysia
Unggahan itu mendapat respons dari netizen Malaysia yang tak senang dengan curahan hatinya tersebut. Fans menilai Liridon Krasniqi tidak bermain maksimal dan gagal membantu serangan Malaysia.
Tak hanya warganet dari Malaysia, warganet Indonesia pun ikut memberikan komentar terhadap peristiwa tidak mengenakan bagi pemain naturalisasi Malaysia tersebut.
"Senasib dengan Ozil di Jerman, ketika menang orang Jerman ketika kalah di bilang imigran,” tulis komentar warganet.
"Kek Ozil. Kalo menang dianggap warga Jerman tapi kalo kalah dianggap warga Turki. Parah rasisnya," tulis Fanbola.
"Ah ini mah mengutip kata-kata mesut Ozil waktu di timnas Jerman," sergah Barry.
Baca Juga:Daihatsu Rocky Versi Hybrid Rilis Terlebih Dahulu di Malaysia, Rebranding Menjadi Perodua Ativa
"Serupa dengan Ozil," tulis Eki Syah Putra.
"Mirip Ozil," tulis Adimas Susilo.
"Lebih bar-bar netizen Malaysia nih," tulis warganet Galuh Pamungkas.
"Kalo disini paling cuma bawa-bawa klub asal," tulis Rizky
"Kalo di indonesia belum pernah kejadian, kalo misal mainnya jelek atau kalah yang jadi sasarannya biasanya klub atau federesinya," tulis Hutomo.
"Kasian timnas Malaysia di isi pemain naturalisasi semua, pemain muda lokalnya tergusur, kalau sampe 5 tahun ke depan ga ada regenerasi, Malaysia diprediksi akan seperti Timor Leste karena menurut gua pemain muda yang berumur 20 tahun cuma Arif Aiman doang, selebihnya di atas 23 tahun semua, kalau pun ada di bawah 23 cuma jadi penghangat bangku cadangan," tulis Anang Matius.
Kontributor : Ismoyo Sedjati