SuaraJogja.id - Jogja Police Watch (JPW) mengecam keras komentar salah satu admin diduga Polsek Srandakan, Polres Bantul, DIY di Twitter. Dalam komentar tersebut tertulis kata-kata seperti "Modyar (mati)" kemudian "salut sama pak tentara, musnahkan" dan "gek do belani opo koe ki (pada membela siapa sih kalian ini)". Tentu tulisan tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut, apa benar admin Polsek Srandakan atau bukan.
"Jika benar itu merupakan admin dari Polsek Srandakan sangat lah tidak terpuji. Komentar tak senonoh tersebut tak layak dilontarkan sebab tak hanya club Aremania FC yang sedang berduka atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia melainkan seluruh rakyat Indonenesia merasakan duka yang mendalam atas tragedi tersebut," ungkap aktivis JPW, Baharuddin Kamba saat dihubungi wartawan, Minggu (2/10/2022).
Menurut Kamba, caption dari tweet yang dilayangkan oleh akun Polsek Srandakan menjadi bumerang bahkan semakin mencoreng institusi polri sendiri.
"Tindakan oknum admin Polsek Srandakan Bantul itu jelas mencoreng citra kepolisian khususnya Polda DIY maupun Polres Bantul, sangat tidak patut," kata dia.
JPW berharap agar oknum admin Polsek Srandakan mengambil tindakan tegas untuk segera dilakukan pemeriksaan. Jika perlu diberikan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH) agar memberikan efek jera bagi pelaku dan anggota polisi lainnya.
"Hukum berat saja admin Polsek Srandakan Bantul jika benar melakukan pelanggaran. Karena sungguh sangat memalukan dan tidak memiliki empati sama sekali. Tidak mencerminkan seorang polisi yang Presisi seperti yang dicanangkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo," kata Kamba.
Terpisah, Kapolsek Srandakan, Kompol Sudarsono membenarkan bahwa akun Twitter itu mengunggah tweet yang tidak pantas. Ia mengatakan bahwa akun resmi tersebut dikelola oleh anggotanya di seksi Humas.
"Kaget juga saya karena yang pegang Twitter sie humas. Saya dapat laporan dari anggota saya unit intel dan baru tahu," terangnya, Minggu.
Karena dugaan yang belum kuat, saat ini Polres Bantul tengah melakukan pemeriksaan terhadap anggota Polsek Srandakan yang bersangkutan.
Baca Juga:Kesaksian Penyintas Tragedi Kanjuruhan: Mata Pedih, Gedong Anak Berdesakan Menyelamatkan Diri
"Yang bersangkutan sekarang diperiksa Propam Polres Bantul. Bisa jadi anggota saya salah akun, makanya ini baru diperiksa. Tapi saat saya telfon anggota saya dia tidak merasa memberikan komentar itu," jelasnya.