Bersama Akademisi, KONI DIY Buat Kajian Penyelenggaraan Pertandingan Bola agar Tragedi Kanjuruhan Tak Terulang

Menurut Djoko, tanpa menjamin penerapan manajemen yang profesional, laga sepak bola di DIY juga memiliki kerentanan kericuhan seperti yang terjadi di Kanjuruhan.

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 04 Oktober 2022 | 19:20 WIB
Bersama Akademisi, KONI DIY Buat Kajian Penyelenggaraan Pertandingan Bola agar Tragedi Kanjuruhan Tak Terulang
Ketua Umum Terpilih Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) Djoko Pekik Irianto ditemui awak media seusai pelantikan pengurus KONI DIY, di Bangsal Kepatihan, Senin (3/5/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Istimewa Yogyakarta membuat kajian untuk mencegah tragedi kericuhan seperti di Kanjuruhan berulang, khususnya pada setiap penyelenggaraan laga sepak bola di provinsi DIY.

"Kita membuat satu kajian bersama-sama dengan teman-teman di KONI untuk bagaimana agar utamanya terkait sepak bola itu tidak terjadi lagi," kata Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto, Selasa (4/10/2022).

Selain melibatkan pengurus KONI DIY, menurut dia, kajian mengenai penyelenggaraan pertandingan sepak bola yang aman juga melibatkan perguruan tinggi, serta pemangku kepentingan terkait lainnya.

"Meskipun tidak secara formal tetapi kami sudah mengadakan bincang-bincang dan diskusi agar ke depan sepak bola jadi tontonan yang menarik sehingga kalau nonton sepak bolah tidak deg-degan," ucap dia.

Baca Juga:Tragedi Kanjuruhan Renggut Ratusan Jiwa, Tim Labfor Polri Periksa CCTV di Enam Titik Stadion

Menurut Djoko, tanpa menjamin penerapan manajemen yang profesional, laga sepak bola di DIY juga memiliki kerentanan kericuhan seperti yang terjadi di Kanjuruhan.

Karena itu, berkaca dari kasus di Kanjuruhan, Malang, ia meminta manajemen yang profesional harus dipastikan diterapkan sebelum menggelar event sepak bola, khususnya Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.

"Harus semaksimal mungkin menerapkan manajemen yang profesional, dalam arti semuanya kondisi siap baik manajemen pertandingan, sarana prasarananya, dan pengamanan diupayakan memenuhi standar," kata mantan Ketua Umum Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) ini.

Edukasi terhadap para suporter, menurut Djoko, penting dilakukan secara berkelanjutan dengan metode atau pendekatan yang tepat.

"Biasanya para elite suporter sudah oke, tidak ada masalah, tetapi yang terjadi di lapangan kan di akar rumputnya sehingga harus ada pendekatan fundamental dalam mengedukasi sportivitas ini," ujar dia.

Baca Juga:Pengamat Minta Publik Tunggu Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan

Meski masih menunggu hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF Tragedi Kanjuruhan Malang, Djoko mencatat sejumlah hal yang patut menjadi evaluasi bersama dari tragedi yang menewaskan 125 orang itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak