Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Bantul Aktifkan 29 Posko Pemantauan

Melalui BPBD Bantul, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta agar para pemangku wilayah kalurahan segera memantau titik rawan bencana di wilayahnya masing-masing.

Eleonora PEW | Wahyu Turi Krisanti
Sabtu, 15 Oktober 2022 | 10:30 WIB
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Bantul Aktifkan 29 Posko Pemantauan
Rapat komprehensif kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di Bantul, Jumat (14/10/2022) - (SuaraJogja.id/Wahyu Turi)

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mulai aktifkan 29 posko di wilayah Kabupaten Bantul guna memantau serta mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi yang kemungkinan terjadi di musim penghujan ini.

"Mulai hari ini kita aktifkan 29 posko pantau terutama pada daerah yang lunya potensi banjir yang tinggi," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto, Jumat (14/10/2022).

Sebelumnya, Bupati Bantul telah menerbitkan SK Nomor 434 Tahun 2022 yang berlaku sejak 26 September hingga 25 Desember 2022 tentang status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Adapun isi SK tersebut berisi perintah kepada Kepala Pelaksana BPBD Bantul untuk mengkoordinasikan OPD mengusun program penanggulangan bencana. Menindaklanjuti SK tersebut, BPDD Bantul melaksanakan rapat komprehensif kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.

Baca Juga:5 Wilayah Sumut Berpotensi Diterpa Bencana Hidrometeorologi, Berikut Lokasinya

"Kita berharap ini tidak sekadar rapat koordinasi tapi juga launching bersama dari berbagai masyarakat dalam rangka menghadapi bencana hidrometeorologi," ujarnya.

Agus menyampaikan adanya kemungkinan status siaga darurat tersebut diperpanjang mengingat perkiraan dari BMKG musim hujan akan berlangsung hingga April 2023. Pihaknya juga berharap bencana hidrometeorologi yang mengancam wilayah Bantul tidak berdampak pada keselamatan jiwa warga Bantul.

"Kemungkinan besar status siaga darurat tersebut kami perpanjang," terangnya.

Terpisah, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengajak jajaran forum komunikasi pemimpin daerah (Forkompinda), pimpinan OPD, camat, lurah, serta relawan untuk meningkatkan sinergi dan gotong royong. 

"Kita sebagai warga Bantul yang sudah berkali-kali menghadapi bencana mestinya terus mematangkan kita dalam menyiapkan dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi. Kita tidak tahu seberapa besar intensitas dan eskalasi bencana yang terjadi di Kabupaten Bantul," jelas Halim.

Baca Juga:Bupati Bantul Berharap Pemilos 2022 Lahirkan Pemimpin Muda yang Berkualitas

Melalui BPBD Bantul, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta agar para pemangku wilayah kalurahan segera memantau titik rawan bencana di wilayahnya masing-masing. Selain itu ia juga memerintahkan untuk segera dipersiapkan lokasi evakuasi dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

"Mitigasi bencana yang datang kapan saja tidak bisa kita siapkan secara mendadak. Kita punya pengalaman panjang, ketika terjadi longsor dan banjir kita tidak menyiapkan tempat evakuasi akhirnya tempat evakuasi seadanya. Pengalaman ini tidak boleh terjadi lagi," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak