Bencana Hidrometeorologi masih Jadi Ancaman di Kota Jogja, Lokasi Ini yang Paling Rawan

Berdasarkan data Pusdalops Kota Jogja dalam bulan ini saja sudah tercatat 5 titik yang mengalami kejadian talud longsor.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 23 Oktober 2022 | 17:26 WIB
Bencana Hidrometeorologi masih Jadi Ancaman di Kota Jogja, Lokasi Ini yang Paling Rawan
Kondisi tebing sungai di wilayah RT 10 RW 3, Kampung Bener, Kacamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta longsor diguyur hujan, Selasa (18/10/2022). [Suarajogja.id / Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya sudah mulai memasuki musim penghujan. Potensi ancaman bencana hidrometeorologi terus diantisipasi agar tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Koordinator Pusdalops BPBD Kota Yogyakarta, Suyatman menuturkan khusus di Kota Jogja sendiri ada sejumlah titik rawan terkait dengan potensi bencana hidrometeorologi itu sendiri. Salah satu yang menjadi perhatian adalah di kawasan sungai-sungai yang memang melewati Kota Jogja.

"Berkaitan dengan hidrometeorologi, untuk titik rawannya berada di bantaran sungai yang melewati Kota Yogyakarta, baik itu sungai Winongo, sungai Code maupun sungai Gajah Wong," kata Suyatman, dikonfirmasi Minggu (23/10/2022).

Disampaikan Suyatman bahwa pada area bantaran sungai-sungai tersebut kerap kali ditemui kejadian longsor. Selain potensi longsor, masyarakat Kota Jogja juga diimbau untuk waspada terkait ancaman pohon tumbang.

Baca Juga:Longsor Terjang Jatipuro Wonogiri, Sebuah Rumah Rusak dan 5 Kambing Tewas Tertimbun

"Di sana (bantaran sungai) sering terjadi talud longsor atau tanah longsor. Untuk ancaman lainnya yaitu pohon tumbang," ucapnya.

Berdasarkan data Pusdalops Kota Jogja dalam bulan ini saja sudah tercatat 5 titik yang mengalami kejadian talud longsor. Walaupun untungnya longsoran tersebut masih realtif jauh dari rumah warga.

Sedangkan untuk kejadian pohon tumbang sendiri di Kota Jogja pada bulan ini sudah tercatat terjadi di 10 titik. Semua kejadian itu masih nihil korban dan belum ada dampak signifikan ke warga sekitar.

"Untuk talud longsor, kami biasanya melakukan asesmen dan distrubusi terpal untuk menutup sementara. Kemudian tindak lanjut menghubungi pihak terkait agar segera dilakukan perbaikan," tuturnya.

Sejumlah upaya dilakukan guna mengantisipasi sejumlah potensi bencana hidrometeorologi tersebut. Termasuk dengan memastikan bantaran sungai di Kota Jogja terpantau dengan baik.

Baca Juga:2 Korban Longsor di Kadudampit Sukabumi, Ayah Selamat Anak Tewas

Serta tidak lupa dilengkapi juga dengan early warning system (EWS) yang disediakan di sejumlah titik rawan tersebut. Sehingga dapat memberikan peringatan dini bencana kepada masyarakat sekitar dan dapat terantisipasi dengan baik.

"Ada 16 titik EWS di Kota Jogja yakni ada di Sungai Winongo ada 4 titik, Sungai Code 7 titik, Sungai Gajah Wong 5 titik," ujarnya.

Video yang mungkin belum ditonton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini