Kasus Covid-19 di DIY Naik Drastis, Penyebabnya Subvarian Omicron XBB?

naiknya kasus harian COVID-19, DIY saat ini masih harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.

Galih Priatmojo
Sabtu, 05 November 2022 | 10:38 WIB
Kasus Covid-19 di DIY Naik Drastis, Penyebabnya Subvarian Omicron XBB?
Ilustrasi corona virus. (unsplash)

SuaraJogja.id - Tren kasus COVID-19 di DIY kembali naik saat ini. Sejak sepekan terakhir, tambahan kasus baru  mencapai lebih dari 100 kasus per harinya.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 DIY, tercatat ada tambahan 123 kasus baru pada Jumat(04/11/2022). Sebelumya pada Kamis(03/11/2022) ada tambahan 104 kasus dan Rabu (02/11/2022) sebanyak 139 kasus dan Selasa (01/11/2022) sebanyak 124 kasus baru.

"Diperkirakan kasus akan terus naik 40 hari kedepan hingga desember dan awal tahun 2023," ujar Wakil Sekretaris Satgas COVID-19 DIY Biwara Yuswantana di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat Siang.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tersebut, dengan naiknya kasus harian COVID-19, DIY saat ini masih harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Padahal sebelumnya kasus harian di DIY sempat turun drastis di bawah 10 kasus setiap harinya.

Baca Juga:Cenderung Stagnan, Capaian Vaksin Booster Covid-19 di DIY Masih 42,83 Persen

Walaupun mengalami kenaikan, penularan COVID-19 di DIY masih tergolong terkendali. Tingkat keterisian RS juga tidak mengalami kenaikan signifikan.

Hal ini terjadi karena mayoritas pasien hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. Apalagi mereka sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

"Intinya memang ada peningkatan dari sisi kasus tapi dari sisi gejala tidak ya. Artinya dampaknya tidak berat," jelasnya.

Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (dinkes) DIY, Setyarini Hestu Lestari mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan subvarian Omicron XBB menjadi penyebab kenaikan kasus terkonfirmasi di DIY. Dinkes saat ini baru melakukan pemeriksaan sampel dengan metode whole genome sequencing untuk mendeteksi persebaran virus subvarian baru tersebut di DIY.

"Kalau varian baru di DIY belum bisa matur (sampaikan-red) karena kita baru akan melakukan sequencing untuk melihat variannya apa. Kurang lebih seminggu ke depan paling cepat. Karena untuk WGS kita harus mengumpulkan beberapa sampel," paparnya.

Baca Juga:Kasus COVID-19 di DIY Turun Drastis Tapi Angka Kematian Masih Tinggi

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak