SuaraJogja.id - Setelah tertunda lebih dari satu dekade, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akhirnya memulai program normalisasi atau pembersihan tiga sungai besar yang membelah kota seperti Kali atau Sungai Code, Gajah Wong dan Sungai Winongo.
Pekerjaan perdana dimulai di Bendung Mergangsan, Sungai Code, Minggu (24/8/2025) kemarin dengan menurunkan alat berat milik Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO).
"Cita-cita yang direncanakan Jogja sejak sepuluh tahun yang lalu akhirnya bisa dimulai," ujar Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.
Menurut Hasto, sebenarnya pada 2012 silam sudah ada inisiatif membersihkan sungai atau normalisasi.
Baca Juga:Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka
Namun rencana tersebut terpaksa ditunda karena banyak yang harus dikoordinasikan.
Karenanya saat ini program normalisasi tersebut mulai dikerjakan.
Alat berat dari BBWSO akan digunakan hingga September 2025 mendatang untuk membersihkan ketiga sungai.
Program normalisasi ini tidak hanya memperlancar aliran sungai atau mencegah banjir. Namun juga membuka potensi wisata baru.
Contohnya di beberapa titik akan dibuat cekungan agar air tertahan.
Baca Juga:Kaget! Sri Sultan HB X Tiba-Tiba Nyanyi di Depan Paskibraka, Ini Alasannya...
Kawasan itu nantinya bisa dimanfaatkan sebagai wisata air.
"Kalau air tertahan, bisa untuk hiburan. Siapa tahu suatu saat BBWSO memperbolehkan ada perahu-perahu kecil," ujarnya.
Selain alat berat, lanjut Hasto, Pemkot menyiapkan armada truk untuk mengangkut material hasil pengerukan dalam normalisasi ini.
Tanah yang diangkut rencananya dimanfaatkan kembali dengan menguruk lahan milik pemda yang sebelumnya tidak berfungsi.
Namun Hasto mengingatkan material hasil normalisasi tidak boleh diperjualbelikan. Hal itu penting agar tidak menganggu pengerukan sungai.
"Tidak boleh dijual materialnya supaya tidak mengganggu pekerjaan," tandasnya.