Operasi militer yang dijalani
Di penugasan operasi militer, Jenderal Andika Perkasa pernah melaksanakan operasi militer di Timor Timur tahun 1990. Tahun 1994, ia pernah melakukan operasi bakti TNI di Aceh dan disebut-sebut pernah melakukan misi operasi khusus di Papua.
Pernyataan yang sempat jadi kontroversi
Namun, di balik karir dan prestasinya yang hebat, beberapa keputusan Jenderal Andika juga menuai komentar sejumlah pihak. Salah satunya, mengizinkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mendaftar menjadi prajurit TNI. Andika berkeyakinan tidak ada dasar hukum yang melarang keturunan PKI untuk bisa mendaftar TNI.
Baca Juga:Ganjar Dan Kang Emil Siap Maju di Pilpres 2024, Pengamat Politik: Pencitraan di Media Sosial Saja
Kemudian, saat menjabat KSAD, Andika menghapus tes keperawanan bagi calon Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan calon istri prajurit. Lalu, Jenderal Andika pernah membantu Serda Aprilio Perkasa Manganang yang mengidap hipospandia (kelainan alat kelamin). Serda Manganang dianggap perempuan sejak lahir dan menjadi atlet voli putri.

Dengan bantuan Andika, Manganang diperiksa di RSPAD dan menjalani operasi korektif dan membantu mengajukan perubahan data administrasi kependudukan berupa nama dan jenis kelamin di pengadilan untuk resmi sebagai laki-laki. Andika pun membela Manganang saat diprotes Filipina terkait SEA Games 2015 karena tak tahu mengenai kondisi medisnya.
Penghargaan yang diraih serta diajukan bakal capres
Untuk penghargaan, Jenderal Andika pernah menerima Bintang Kartika Eka Paksi Nararya dan Bintang Yudha Dharma Pratama.
Dalam bidang politik, sosok Jenderal Andika pernah diajukan menjadi bakal calon presiden saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta 17 Juni 2022 lalu.
Baca Juga:Jokowi Bicara soal Menteri yang Nyapres: Kalau Mengganggu akan Dievaluasi
Biodata Andika Perkasa