Masih Dalam Perbaikan, Kendaraan Bertonase di Atas 10 Ton Dilarang Melintas Jalur Piyungan yang Longsor

hingga saat ini proyek rehabilitasi longsor di kawasan piyungan masih terus dilakukan

Galih Priatmojo
Kamis, 10 November 2022 | 13:11 WIB
Masih Dalam Perbaikan, Kendaraan Bertonase di Atas 10 Ton Dilarang Melintas Jalur Piyungan yang Longsor
Proses rehabilitasi jalan Jogja-Wonosari yang mengalami longsor beberapa waktu lalu. [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Proses perbaikan longsoran di jalan Jogja-Wonosari km 17 tepatnya di Dusun Plesedan Kalurahan Srimulyo Kapanewon Piyungan Kabupaten Bantul belum selesai dikerjakan. Sejumlah pekerja masih terus bekerja keras menyelesaikan proyek tersebut.

Pengawas Proyek Rehabilitasi Longsor Jalan Jogja-Wonosari, Sukisno mengatakan saat ini pihaknya bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi longsoran di jalan Jogja-Wonosari tersebut. Target yang disematkan oleh Dinas Pekerjaan Umum adalah awal bulan Desember 2022 nanti.

Saat ini mereka berusaha menyelesaikan pekerjaan pondasi sebelum nantinya akan dilakukan pengecoran tebing. Nantinya setelah pengecoran tebing selesai dilaksanakan baru dilakukan perataan atau pengaspalan jalan kembali.

"Ya kami berharap secepatnya selesai,"kata dia.

Baca Juga:Terdampak Longsor di Piyungan, Jalur Jogja-Wonosari Dilakukan Buka Tutup Jalur

Sukisno menyebutkan saat ini pihaknya baru selesai membuat sumur untuk meletakkan besi tiang pancang penguat tebing. Setidaknya ada 24 sumur yang akan digunakan untuk membuat tiang pengecoran tebing. Besaran tiang nanti dengan diameter 1 meter.

Soal cuaca, sebenarnya masih masih bisa mereka atasi karena selama ini sudah memiliki pompa air yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk membuang air ketika hujan. Hanya saja yang menjadi kekhawatiran mereka sebenarnya adalah banyaknya kendaraan yang melintas.

Ia mengakui jika saat ini kendaraan yang melintas terkadang cukup banyak. Bahkan yang bertonase besar masih sangat sering melintas melalui jalur ini. Para pekerja sendiri mengaku khawatir  dengan kondisi tersebut.

"Kalau kendaraan besar dan bertonase berat itu lewat. Getarannya sangat terasa"kata dia.

Kondisi tebing yang mereka garap saat ini memang mereka posisikan sudah dikeruk sepertiga  jalan. Sehingga ruas yang digunakan hanya separuh jalan saja. Padahal tebing yang longsor saat ini sama sekali tidak ada pengaman. 

Baca Juga:Jalan di Piyungan Amblas, Polres Gunungkidul Siapkan 3 Jalur Alternatif Ini Dari Wonosari Menuju Jogja

Dengan kondisi masih sering turun hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama. Tentu hal tersebut mengancam badan jalan dan juga mengancam keselamatan pekerja yang ada di bawahnya. Oleh karena itu, dia meminta memang ada pembatasan kendaraan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak