SuaraJogja.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka puncak KTT G20 di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (15/11/2022).
Dalam pidatonya saat Presiden RI ke-7 itu membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terdapat ungkapan yang mampu mencuri perhatian jajaran kepala negara yang berada dalam ruangan.
Jokowi dalam pidatonya menyinggung tentang jumlah negara berkembang yang memiliki tingkat ketersediaan pangan yang rendah menghadapi kondisi yang serius.
"48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan menghadapi kondisi yang sangat serius. Tatanan dunia dan hukum internasional juga sedang diuji," ungkap Jokowi.
Baca Juga:Momen Sri Mulyani Pakai Alat Penerjemah Terbalik saat Pidato Jokowi di G20 Bikin Salfok
Kendati demikian, Presiden RI ke-7 juga mengingatkan kepada seluruh Kepala Negara yang berada dalam ruangan rapat bahwa seluruh mata dunia tertuju kepada KTT G-20.
"Yang mulia, hari ini mata dunia tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan, atau menambah satu lagi angka kegagalan," tegas Jokowi.
Selain itu, pada KTT G-20 yang berlangsung di Bali, Jokowi ingin menularkan semangat demokrasi kepada seluruh hadirin mengingat betapa pentingnya dialog dalam mempertemukan sebuah perbedaan.
"Yang Mulia, Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 1.300 suku bangsa, lebih dari 700 bahasa daerah. Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan. Semangat yang sama harus ditujunjukkan G20," ujar dia
Di sisi lain, Jokowi juga mengakui bagaimana Indonesia harus menjadi jembatan di antara perbedaan yang ada sebagai bentuk tanggungjawab karena telah dipercaya sebagai Presiden G-20.
Baca Juga:Para Pemimpin Dunia di KTT G20 Dijamu Makan Siang di Bamboo Dome
"Sebagai Presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan sangat lebar," imbuhnya.
Namun menurut Jokowi keberhasilan dalam memahami semangat perbedaan akan tercapai jika antara negara saling terlibat dan sama-sama bekerja keras untuk mencapai apa yang telah diarapkan bersama.
"Namun keberhasilan hanya dapat dicapai apabila kita semua, tanpa terkecuali berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret bagi dunia," pungkas Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia