Penularan HIV/AIDS cukup tinggi lewat hubungan LSL, ditengarai tipisnya selaput yang berada pada kulit anus. Diketahui penuh dengan jaringan syaraf, ketika berhubungan lewat anal, sekalipun menggunakan pelumas, tetap ada potensi perlukaan dan keluarnya darah dari kulit area tersebut.
"Tetap ada perlukaan mikro saat beraktivitas seksual anal. Nah ketika ada pasangan LSL yang ternyata punya HIV/AIDS, menular lewat darah tadi, gawat," terangnya.
Pasien HIV/AIDS yang ada dalam basis data Dinkes Sleman telah aktif mengikuti konseling dan penanganan bersama Puskesmas dan LSM yang konsen pada isu ini, imbuh Seruni. Mulai dari LSM perhatian pada HIV/AIDS, pegiat waria, LSL, Pekerja Seks Komersial dan komunitas lain.
Bukan hanya menangani yang konseling, Dinkes bekerja sama dengan LSM-LSM tadi untuk menjangkau mereka yang berpotensi dan berisiko tinggi terjangkit HIV/AIDS. Terutama di komunitas-komunitas yang tersebar.
Baca Juga:Sejumlah Tanah Wakaf di Sleman Terdampak Proyek Tol Jogja, Proses Tukar Guling Telah Disepakati
"Jadi teman-teman LSM dan pegiat ini yang menjangkau mereka, yang belum konseling. Teman-teman inilah yang 'Hei, kamu punya risiko loh, ayo konseling', lalu konselinglah mereka ke kami," urainya.
Suami LSL Tularkan HIV/AIDS Kepada Istri, Bayi Ikut Tertular
Dinas Kesehatan Sleman, mengaku kecolongan soal penularan HIV/AIDS yang terjadi dari perempuan hamil kepada bayinya. Beberapa kasus, bahkan disebabkan karena suami yang tanpa diketahui ternyata merupakan pelaku LSL.
Seruni menyebut, pada banyak kasus, perempuan baru tahu mereka ternyata memiliki HIV/AIDS saat sudah hamil, bahkan ketika menjelang melahirkan.
"Ada kejadian. Seorang perempuan, sudah hamil 9 bulan, lalu tes, dia baru tahu kalau dia ternyata punya HIV/AIDS. Setelah diulik, ternyata ia tertular dari suaminya, suaminya ternyata LSL," ungkap Seruni lagi.
Baca Juga:Dorong Kerukunan Antar Sesama, Wakil Bupati Sleman Ajak Masyarakat Kembali Perkuat Sikap Toleransi
Berkaca pada kondisi itu, Dinas Kesehatan mulai mendorong kebijakan untuk pasangan calon pengantin bisa tes HIV sebelum menikah. Dinkes Sleman meminta, mulai pada 2023, pemangku wilayah wajib menawarkan kepada calon pengantin untuk ikut tes HIV.