Curah Hujan Tinggi, BPPTKG Minta Masyarakat Lereng Gunung Merapi Waspadai Lahar Dingin

Diungkapkan Agus, potensi lahar dingin Gunung Merapi masih bisa terus terjadi.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 05 Desember 2022 | 17:45 WIB
Curah Hujan Tinggi, BPPTKG Minta Masyarakat Lereng Gunung Merapi Waspadai Lahar Dingin
Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah [Foto: Antara]

SuaraJogja.id - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso meminta warga lereng Gunung Merapi mewaspadai potensi lahar dingin. Mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan.

"Masyarakat kita minta masih tetap waspada terkait aktivitas Gunung Merapi, terutama lebih concern terkait dengan hujan ini ya," ujar Agus saat dihubungi awak media, Senin (5/12/2022).

Diungkapkan Agus, potensi lahar dingin Gunung Merapi masih bisa terus terjadi. Terlebih dengan aktivitas vulkanik yang juga masih tercatat cukup tinggi hingga saat ini. 

Belum lagi dengan pertumbuhan dua kubah lava yakni di sisi barat daya dan tengah yang masih berlangsung. Kondisi itu dikhawatirkan dapat berpengaruh pada guguran material ketika diguyur hujan terus menerus.

Baca Juga:Merapi Luncurkan 70 Kali Guguran Lava, Tapi Tak Terjadi Banjir Lahar Dingin

Dari catatan BPPTKG, volume kubah barat daya terhitung masih stabil yaitu sebesar 1.616.500 meter kubik. Sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.

"Kubah lava yang masih aktif dengan saat ini bisa saja terganggu akibat akibat curah hujan yang tinggis. Sehingga bisa runtuh dan material lahar dingin. Masyarakat diimbau untuk waspada terkait curah hujan itu," ujarnya.

Kendati demikian, Agus menuturkan jika potensi aliran lahar dingin itu masih akan mengalir di sejumlah sungai yang ada di lereng Merapi. Sehingga belum akan meluap sampai ke pemukiman warga.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana mengaku telah memetakan sejumlah kawasan rawan bencana di DIY. Data-data tersebut akan dikombinasikan dengan update cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk upaya mitigasi selanjutnya.

"Nantinya akan dikombinasikan. Misal hari ini di wilayah a terjadi hujan, maka dengan data kerawanan yang kami miliki bisa memudahkan antisipasi," ujar Biwara.

Baca Juga:Hujan Lebat Guyur Sleman, BPBD Pastikan Belum ada Potensi Banjir Lahar Dingin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini