Siswanya Pesta Miras di Ruang Kelas, Kepala Sekolah SMP N 3 Berbah: Efek Buruk Penggunaan HP

sejumlah siswa SMP N 3 Berbah yang pesta miras saat ini dimasukkan ke Pondok Pesantren

Galih Priatmojo
Jum'at, 06 Januari 2023 | 15:30 WIB
Siswanya Pesta Miras di Ruang Kelas, Kepala Sekolah SMP N 3 Berbah: Efek Buruk Penggunaan HP
Ilustrasi miras oplosan [Foto: ANTARA]

SuaraJogja.id - Sebelumnya diberitakan, sejumlah siswa SMP Negeri 3 Berbah, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman dimasukkan ke dalam sebuah pondok pesantren (ponpes), Kamis (5/1/2023).


Sekolah mengambil langkah tersebut, usai mendapati anak didik mereka menenggak minuman keras (miras).


Kepala SMP N 3 Berbah, Elly Yuswarini mengatakan, anak-anak yang mendapat sanksi itu berasal dari kelas VIII dan IX. 


Namun Elly tak dapat menyebut secara pasti, jumlah total anak yang dimasukkan ke dalam ponpes. Karena guru Bimbingan Konseling yang mengetahuinya lebih detail.

Baca Juga:Rak Emas Berisi Miras Ditemukan di Rumah Ferdy Sambo saat Hakim Datang Bersama Jaksa


"Memang ada anak yang kami tertibkan, karena coba-coba [minum miras], tapi segera kami kondisikan," ungkapnya, lewat sambungan telepon, Jumat (6/1/2023).


Elly menduga, ada andil sisi negatif dari penggunaan handphone android. Sehingga menyebabkan siswa mereka terpapar pergaulan yang mendekatkan kepada miras. 


"Jadi salah satu dari efek negatif Hp. Di situ kan memberi peluang dan mempermudah anak untuk menika [mengajak minum miras]," ungkapnya. 


Maka demikian, saat mengirim anak ke ponpes, seluruhnya tidak diizinkan membawa telepon genggam. 


Sekolah juga sudah meminta kepada pihak ponpes, agar memberikan pendidikan kepada siswa mereka. Termasuk bila ada  pendidikan umum, agar tetap diberikan.

Baca Juga:Rangkuman Kunjungan Hakim ke Rumah Dinas Ferdy Sambo: Lemari Senjata Hilang, Temuan Banyak Miras


Siswa yang berada di ponpes terus dimonitor oleh sekolah. Harapannya, dengan memasukkan anak-anak tersebut ke sana, mereka jadi tahu mana yang halal dan haram. Serta tidak terjerumus dalam perilaku demikian. 


"Yang grundel, berarti tidak sejalan," tuturnya.


Selain itu, memasukkan anak ke dalam ponpes menjadi peringatan bagi siswa lainnya, agar tidak melakukan hal yang sama. 


Sejauh ini dari hasil monitoring yang dilakukan sekolah, guru di ponpes mengabarkan aktivitas positif dari anak. 


Pintu Belakang Sekolah Sedang Diperbaiki, Siswa 'Penyusup' Masuk


Di kesempatan itu Elly mengungkap, peristiwa itu berawal ketika sekolah memiliki kegiatan usai PAS. 


Kala itu, mayoritas orang-orang di sekolah perhatian penuh dengan kegiatan yang berlangsung di area kegiatan. Termasuk penjaga sekolah, juga berkonsentrasi di depan. 


Ternyata, kondisi itu menjadi peluang bagi sang penyusup masuk ke sekolah. 


Tiga anak dari sekolah lain masuk ke SMP N 3 Berbah lewat pintu gerbang belakang yang terbuka. Gerbang tersebut memang sedang dalam kondisi diperbaiki oleh sejumlah tukang.


Tukang yang ada di sana tidak mencegah masuk, karena dimungkinkan melihat anak-anak tersebut mengenakan seragam. 


Beberapa saat kemudian, ada staff sekolah yang jeli melihat wajah siswa yang terlihat asing. Yang belakangan diketahui ternyata siswa dari sekolah lain. 


"Ternyata itu yang membuat rantai acara [minum miras] itu," ucapnya. 


Pada momen itu juga, staff melihat ada motor yang keluar dari sekolah, padahal SMP N 3 Berbah tidak membolehkan siswanya membawa motor. 


Mengetahui itu pihak sekolah langsung mengamankan seluruh siswa, baik siswa SMP N 3 Berbah dan siswa dari luar. Kemudian memanggil guru dari sekolah yang bersangkutan, untuk menjemput siswa mereka ke SMP N 3 Berbah.


Sementara itu dimintai konfirmasi secara terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Sleman, Sri Adi Marsanta menyatakan dirinya terkejut dengan adanya kabar ini. 


Menurut sepengetahuannya, hal ini berlum pernah terjadi di Kabupaten Sleman. 

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak