Mulai dari harga Rp25 ribu bahkan karya wayang Iskandar paling tinggi mendapatkan harga di atas Rp 1 juta. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan dengan memilah sampah dan berkarya dari sampah itu.
"Sampah yang kira-kira bisa untuk kompos dibuat kompos. Sampah yang bisa untuk karya seni dibikin karya seni. Karena kalau bisa mengubah sampah menjadi ‘emas’ dengan nilai jual tinggi. Kalau sampah dijual ke pelapak-pelapak daur ulang, perkilonya murah, tapi kalau dibuat karya bisa berlipat-lipat," tuturnya.
Karya wayang uwuh milik Iskandar pertama kali dipamerkan di Jakarta. Pada tahun 2017, dia diundang turut ke Thailand oleh lembaga nirlaba untuk pameran tunggal dan workshop.
Dari kegiatan itu, wayang-wayangnya dipamerkan secara tetap di Bangkok Art and Culture Centre di Thailand sampai kini. Tak sampai di situ, karya wayang sampah juga dibawa ke Perancis dan menjadi koleksi museum etnografi di Belanda.
Baca Juga:Pertunjukan Wayang Meriahkan Malam Pergantian Tahun di Gedung Sarinah Jakarta
Setelah kembali ke Kota Yogyakarta, dia juga dilibatkan dalam pameran potensi kegiatan Festival Jogja Kota tahun 2022 yang digelar Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.