SuaraJogja.id - Gunung Merapi kembali bergejolak pada Sabtu (11/3/2022) siang kemarin. Hingga saat ini aktivitas gunung api yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut masih berlangsung.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana mengatakan meskipun ancaman kali ini masih didominasi ke arah barat daya atau ke Magelang, Jaw Tengah. Namun masyarakat di wilayah Sleman, DIY tetap diminta untuk meningkatkan waspada.
"Untuk yang masyarakat di wilayah DIY saat ini lebih baik untuk meningkatkan kewaspadaan terutama untuk debu kalau nanti ada yang terbawa angin," kata Biwara, Selasa (14/3/2023).
Disampaikan Biwara, pihaknya juga sudah siap mengalokasikan masker Covid-19 untuk warga. Jika memang nantinya arah angin berubah dan menyebabkan abu vulkanik berdampak ke wilayah Jogja.
Baca Juga:Sebanyak 12 Jenis Mamalia Di Gunung Merapi Terancam Bencana Erupsi
"Siap (alokasi masker). Kita siap masker ya. Memang ada stok yang kita siapkan untuk antisipasi Merapi ya," ujarnya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman untuk ketersedian masker. Termasuk kepada BPBD wilayah untuk didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.
"Saya kira saat ini warga masih antisipasi itu ya dengan ketersediaan masker. Nanti kita masih siap membantu masyarakat bila nanti ada pergerakan ke selatan oleh karena angin," tegasnya.
Diketahui, Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas sekitar pukul 06.00 WIB tadi pagi. Abu vulkanik dilaporkan turun tipis di wilayah Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Selasa (14/3/2023).
"Sekitar jam 7 (hujan abu) di Kalitengah Lor tapi tipis aja kok. Untuk aktivitas warga masih normal, masih seperti biasa. Jadi masih normal-normal saja," kata Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo Rambat Wahyudi.
Baca Juga:Heboh Merapi Munculkan Awan Bentuk Gareng Bukan Petruk, Apa Artinya