SuaraJogja.id - FIFA telah resmi membatalkan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pencabutan Indonesia sebagai tuan rumah tersebut telah diumumkan pada Rabu (29/3/2023) malam WIB kemarin.
Penyelenggara Piala Dunia U-20 di Indonesia sendiri menuai pro kontra. Terlebih ketika munculkan berbagai penolakan atas keikutsertaan Timnas Israel dalam ajang internasional tersebut.
Penolakan tersebut datang dari berbagai pihak, termasuk dari partai politik. PDI Perjuangan menjadi salah satu partai yang getol terhadap penolakan itu.
Puncaknya ada dua gubernur yang merupakan kader PDIP yang menolak kedatangan Timnas Israel dalam gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. Dua sosok itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Baca Juga:Waketum PSSI Beri Kode Sanksi Terburuk dari FIFA Usai Piala Dunia U-20 Batal
Menanggapi hal tersebut, Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati menyebut sikap parpol itu tak akan berimbas cukup signifikan pada pemilih di Pemilu 2024 mendatang.
"Pemilih partai seeperti PDIP dan PKS itu kan sebenarnya basisnya kan ideologi tidak pragmatis. Jadi ya apapun yang terjadi ya akan tetap memilih partai yang menjadi pilihannya itu," kata Mada dihubungi awak media, Kamis (30/3/2023).
"Apalagi disiplin partai di partai-partai seperti ini sangat tinggi ya. Saya kira tidak akan banyak berpengaruh terhadap tingkat elektabilitas dari PDIP di pemilu 2024 terkait dengan isu ini ya," imbuhnya.
Terkait PDI Perjuangan sendiri, kata Mada, isu tersebut juga justru menjadi momentum. Dalam hal untuk menegaskan kembali ideologi mereka yang nasionalisme hingga anti kolonialisme.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara usai FIFA akhirnya memutuskan menghapus status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Baca Juga:Indonesia Gagal Ikut Piala Dunia U-20, Shin Tae-yong Hengkang atau Bertahan?
Hasto awalnya menyampaikan jika pihaknya mengaku menyesalkan dan merasa sedih atas adanya keputusan FIFA tersebut.
Di sisi lain, Hasto menegaskan jika PDIP sebenarnya tidak pernah menyatakan menolak penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Namun, PDIP disebutnya hanya menyuarakan hal yang fundamental soal kemanusiaan
"Sikap yang kami sampaikan sejak awal, tidak pernah menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Apa yang kami sampaikan adalah hal yang fundamental guna menyuarakan kemanusiaan dalam hubungan antarbangsa dengan menolak kehadiran Israel serta potensi kerentanan sosial dan politik yang akan ditimbulkan oleh kehadiran Timnas Israel," ungkap Hasto.