SuaraJogja.id - Batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 nampaknya berdampak luas. DIY gagal menerima limpahan wisatawan dari Solo yang rencananya akan jadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia.
"Saya kira sangat disayangkan ya, persiapan sudah begitu panjang, biaya juga. Di sektor pariwisata tentu sudah siap-siap juga karena itu bagian dari aktivitas pariwisata juga khususnya untuk Yogyakarta," papar Kepala Dinas Pariwisata (dinpar) DIY, Singgih Raharjo dikutip Sabtu (1/4/2023).
Menurut Singgih, walaupun tak ada pertandingan yang digelar di DIY, acara besar tersebut tetap potensial untuk mendongkrak kunjungan wisatawan asing maupun domestik yang masuk ke DIY. Akan banyak wisatawan asing yang tak hanya menonton pertandingan Piala Dunia namun mereka akan bertandang ke DIY untuk berwisata.
Apalagi Stadion Manahan Solo di Jawa Tengah, merupakan salah satu dari enam lokasi yang disiapkan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Baca Juga:Disambut Shin Tae-yong, Jokowi Tiba di Stadion GBK untuk Temui Anak-anak Timnas U-20
Perhelatan piala dunia tentunya akan menarik banyak penonton dari berbagai macam negara, tak hanya penonton namun juga pemain, panitia, dan staf pun kemungkinan juga menyempatkan diri untuk berwisata.
"Ya karena venue yang digunakan adalah Solo pasti yogyakarta akan dapat limpahan dari para suporter para pemain mungkin bahkan juga para wisatawan yang memang membuat jadwalnya sesuai acara perhelatan U-20," tandasnya.
Namun Singgih berharap, masyarakat hendaknya tidak larut dalam kesedihan akibat pembatalan pertandingan U20 tersebut. Pemerintah saat ini juga terus berbenah agar Indonesia semakin layak untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan event-event internasional.
"Karena itu bagian dari promosi kita baik itu destinasi wisata maupun ekonomi kreatif," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga:Persis Solo Menunggu Kepulangan 5 Pemain dari TC Timnas Indonesia U-20