SuaraJogja.id - Sepekan menjelang Lebaran 2023, stok minyak goreng subsidi Minyakita semakin menipis di DIY. Padahal diperkirakan ada sekitar 5,8 juta pemudik yang masuk ke DIY dan menikmati beragam kuliner di kota ini.
Stok Minyakita di Sleman misalnya hanya tersedia sekitar 400 karton atau setara 4.800 liter. Sedangkan di Kulon Progo terdapat 200 karton.
Di Bantul, stok Minyakita yang tersedia sekitar 3.300 karton. Di Gunung Kidul sebanyak 1.000 karton.
"Kalau di kota yogyakarta mengalami kekosongan pasokan. Tapi keseluruhan belum kosong tapi sudah menipis [stok minyakita] saat ini," ujar Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (12/04/2023).
Baca Juga:Jelang Perayaan Idul Fitri, Kemenag DIY Siapkan 970 Titik Lokasi Salat Id
Menurut Yuna, keterbatasan stok minyak goreng subsidi dikarenakan sejumlah wilayah mengalami kendala distribusi. Termasuk distribusi dari Semarang yang juga merupakan distributor tingkat pertama.
Dibutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk kembali menambah stok Minyakita. Padahal di DIY tidak terdapat ada penyelenggara distribusi Minyakita tingkat pertama atau disebut D1.
Distributor utama komoditas tersebut berada di Jawa tengah dan Jawa Timur. Akibatnya saat stok Minyakita menipis, distributor di DIY perlu memesan terlebih dahulu ke distributor tingkat atas.
Namun tahap ini membutuhkan waktu sehingga mempengaruhi ketersediaan stok di daerah. Meski menipis, Yuna memastikan komoditas tersebut masih tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Lebaran.
"Terkendala distribusi karena kurang kemasan di D1 semarang, lama distribusi membutuhkan dua minggu dari pemesanan. Waktu pengirimannya sekitar satu hingga dua hari jadi begitu mau habis ini distributor D2 di DIY akan melakukan pemesanan," jelasnya.
Baca Juga:Angka Kriminalitas di DIY Menurun, Kapolda DIY Beberkan Penyebabnya
Untuk pasokan komoditas lain, lanjut Yuna pasokan dipastikan aman untuk Lebaran. Distribusi pasokan dari distributor ataupun supplier menyiapkan kebutuhan dan keamanan pasokan saat hari raya nanti.
"Malah justru terjadi penurunan harga pada komoditas tepung," jelasnya.
Sementara Wakil Satgas Pangan Polda DIY AKBP Sarwendo mengungkapkan, Minyakita dijual dalam berbagai macam bentuk kemasan. Diantaranya dalam bentuk botol plastik, bantal plastik, jeriken, dan kantong berdiri.
Namun konsumen kebanyakan lebih menyukai kemasan botol plastik. Akibatnya komoditas Minyakita seolah menjadi langka, padahal Minyakita kemasan lain masih tersedia di pasaran.
"Yang mengalami kekurangan itu yang kemasan botol karena yang jadi idola itu memang yang kemasan botol. Tapi secara keseluruhan itu cukup untuk semuanya," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi