SuaraJogja.id - Film Losmen Bu Broto (2021) menjadi salah satu tontonan yang direspon positif masyarakat. Terbaru, kisah tersebut akan dilanjutkan menjadi sebuah serial.
Ideosource Entertainment dan Paragon Pictures, dengan dukungan Kapanlagi Youniverse, siap melanjutkan kisah itu.
Sosok Ifa Isfansyah yang duduk di kursi sutradara dalam filmnya kemarin kini mengambil peran sebagai showrunner dalam serial Losmen Bu Broto.
Sementara kursi sutradara serial ini dipercayakan kepada Arwin Wardhana. Sebagai yang dipercaya sebagai nahkoda dalam serial ini, Arwin menekankan pentingnya menjaga konsistensi visual antara film dan versi serial Losmen Bu Broto.
Baca Juga:Lanjutkan Kisah Losmen Bu Broto ke Serial, Paragon Pictures Hadirkan Wajah-wajah Baru
la yakin bahwa serial ini akan memiliki wama dan keunikan yang berbeda dari serial-serial lainnya. Namun kualitas filmnya yang sudah baik harus tetap dijaga dan bahkan ditingkatkan lagi.
"Kami akan tetap mempertahankan konsistensi visual yang menjadi benang merah. Meskipun ini adalah serial, kami tetap mengadopsi konsep visual seperti dalam film," ujar Arwin pada Sabtu (17/6/2023).
Disampaikan Arwin, serial Losmen Bu Broto akan menjadi salah satu serial yang aktual dengan cerita yang ringan. Namun tetap kuat dalam unsur budaya, terutama budaya Jawa.
Mengingat kisah ini juga berlatar di Yogyakarta. Saat ini proses produksi tengah berlangsung.
Tidak hanya mempertahankan konsistensi visual dalam filmnya saja. Serial Losmen Bu Broto juga membawa karakter-karakter lama untuk kembali tampil.
Baca Juga:Link Nonton Losmen Bu Broto, Film yang Lagi Viral di Media Sosial
Ada Mathias Muchus yang kembali sebagai Pak Broto, bersama Maudy Koesnaedi sebagai Bu Broto. Termasuk Baskara Mahendra dalam perannya sebagai Tarjo, lalu Marthino Lio sebagai Jarot, serta Erick Estrada sebagai Atmo.
Selain nama-nama lama itu, serial Losmen Bu Broto turut menghadirkan sederet wajah baru. Ada Ayushita yang kini berperan sebagai Mbak Pur menggantikan peran Putri Marino di filmnya. Serta Febby Rastanty sebagai Jeng Sri menggantikan Maudy Ayunda.
Selain dua nama baru itu, karakter-karakter segar pun dihadirkan untuk menambah warna dalam serial ini. Mulai dari Wulan Guritno sebagai Anna, Sisca JKT48 sebagai Sekar dan Augie Fantinus sebagai Partono.
Arwin sebagai sutradara menuturkan selalu berdiskusi dengan setiap karakter yang ada. Namun di luar itu, baik para pemain lama maupun baru sudah menjalin kedekatan masing-masing.
"Kalau pemain sih sebetulnya kita selalu diskusi ya. Dari yang baru-baru pun mereka selalu, kita ngobrol dulu. Jadi memang readingnya agak beda, reading sekali dua kali, untuk baca script tapi mereka lebih sering bonding bareng ngobrol bareng," ujarnya.
"Ada bapak ibu [karakter Pak dan Bu Broto] yang udah duluan ada film mereka bisa ngasih masukan, bagaimana dulu anak-anaknya seperti apa. Untungnya ini series cerita 4 tahun setelah kejadian di film, udah ada perkembangan-perkembangan lah. Jadi sebenarnya tidak ada terlalu kesulitan untuk masing-masing karakter itu sudah beda. Jadi chemistry enggak terlalu susah," imbuhnya.
Diungkapkan Arwin, sekitar 75 persen latar lokasi serial ini berada di losmen. Sedangkan sisanya mengambil tempat di kafe, jalanan hingga sejumlah tempat wisata di Yogyakarta.
"Ya hampir 30 persen lebih [latarnya] di luar losmen. Termasuk wisata, wisatanya pun juga kita mengeksplore yang tidak terlalu mainstream. Jadi ingin ngasih tahu beberapa titik yang orang belum begitu tahu," kata dia.