Protes Harga Tembus hingga Rp 42 Ribu, Supplier Daging Ayam Gelar Konvoi Kendaraan Keliling Bantul

para supplier ayam di Bantul protes atas mahalnya harga daging ayam

Galih Priatmojo
Kamis, 22 Juni 2023 | 17:29 WIB
Protes Harga Tembus hingga Rp 42 Ribu, Supplier Daging Ayam Gelar Konvoi Kendaraan Keliling Bantul
konvoi supplier daging ayam keliling Bantul sebagai bentuk protes atas tingginya harga daging ayam, Kamis (22/6/2023). [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Sejumlah supplier daging ayam di Kabupaten Bantul menggelar aksi keprihatinan atas mahalnya harga daging ayam saat ini. Mereka berkonvoi keliling Bantul menggunakan armada pengangkut ayam.

Ketua Umum Paguyuban Squad Chicken Bantul, Taufiq Ahmad mengatakan, hari Kamis (22/6/2023) ini mereka menggelar aksi damai seluruh kabupaten Bantul. Melalui aksi ini meminta penyelerasan harga dan juga sebagai bentuk keprihatinan pada peternak-peternak yang pada saat ini menghadapi fenomena harga.

"Saat ini harganya memang paling tinggi. Dan misi kali ini untuk membantu pedagang kecil di pasar tradisional,"ujar dia, Kamis.

Mereka menilai harga yang berlaku saat ini memang cukup tinggi. Sebagai supplier, mereka juga terkena dampaknya. Karena akibat harga tinggi, omset mereka mengalami penurunan padahal di satu sisi mereka juga harus menghabiskan stok.

Baca Juga:Kondisi Tanah Seperti Agar-agar, Sesar Opak Berpotensi Picu Gempa Besar di Bantul

Pedagang Daging Ayam asal Palbapang Bantul, Wahyudi Budi Santosa mengatakan saat ini, masyarakat harus membayar Rp 40 hingga Rp 42 ribu untuk mendapatkan 1 kilogram daging ayam. Harga tersebut sangat memberatkan konsumen sehingga mengurangi pembelian.

"Harga itu tidak terjangkau oleh masyarakat,"kata dia.

Dia mengaku mengalami penurunan omset antara 40 hingga 60 persen. Bagi pedagang yang memiliki cukup modal biasanya mereka berani menurunkan harga menjadi Rp 36.000 hingga Rp 38.000 perkilogram. Namun kondisi ini cukup membahayakan karena terjadi perang harga yang tidak sehat.

Kendati memberatkan, namun dia mengaku kondisi ini juga sebagai imbas naiknya harga DOC (bibit ayam) dan juga pakan. Sehingga PT ataupun perusahaan yang memiliki kemitraan dengan para peternak juga harus menaikkan harga jualnya.

Biasanya kontrak dengan para peternak hanya di harga rp20.000 namun saat ini PT atau perusahaan telah memantau harga jual ayam mereka dari kandang sudah sebesar Rp 24.000. sehingga di pasar harga jualnya rata-rata rp40.000.

Baca Juga:Dua Bocah di Bantul Dilarikan Ke RS Usai Pesta Miras Oplosan, Seorang Tewas

Oleh karenanya pihaknya meminta kepada PT atau perusahaan yang memiliki kemitraan untuk sedikit menurunkan harga jual mereka. Videonya harga jual daging ayam di pasar itu berkisar antara Rp 36.000 hingga Rp 38.000/kgnya.

"Harga segitu terjangkau bagi masyarakat. Tidak memberatkan lagi,"kata dia.

Pedagang ayam asal Sedayu, Gunawan menambahkan naiknya harga ayam tersebut sudah terjadi sejak bulan puasa yang lalu. Di mana harga daging ayam terus mengalami kenaikan dan saat ini sudah mencapai angka Rp 40.000 hingga 42.000/kgnya.

Oleh karenanya pihaknya meminta kepada pemerintah untuk melakukan intervensi terhadap tingginya harga daging ayam saat ini. Agar tidak lagi memberatkan para konsumen yang tentu berdampak kepada perputaran perekonomian para pedagang dan juga peternak.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini