SuaraJogja.id - Sebuah lubang misterius muncul di halaman rumah seorang warga di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo. Lubang yang merupakan tanah ambles atau sinkhole tersebut kini telah ditutup terpal sementara.
Jogoboyo Kalurahan Banjararum, Agus Sumarwoto membenarkan kemunculan sinkhole tersebut. Ia menyebut lubang itu muncul sekitar Maret 2023 lalu.
Agus tak mengetahui secara pasti berapa kedalaman lubang tersebut. Namun diperkirakan lebar lubang tersebut berkisar 2-3 meter.
"Kedalamannya tidak bisa diketahui karena masyarakat mencoba untuk meluncurkan batang bambu itu gak keliatan lagi," kata Agus, Jumat (21/7/2023).
Baca Juga:Petani di Kulon Progo Makin Mudah Akses Pupuk Bersubsidi dengan Kartu Tani BRI
Terkait penyebab munculnya sinkhole tersebut, Agus mengaku belum dapat memastikan. Namun ia menyebut kawasan Klepu dan sekitarnya adalah wilayah tanah bergerak.
"Yang perlu diketahui bahwa kawasan di situ baik di Klepu, Popohan, Mejing itu satu kawasan yang tanahnya bergerak," tuturnya.
Bahkan sebelum sinkhole ini, kata Agus, sempat ada sekolah dasar (SD) yang harus berpindah lokasi hingga dua kali. Perpindahan itu juga diakibatkan karena tanah yang bergerak di sekolah tersebut.
"Bahkan ada SD pindah sampai dua kali karena dari titik pertama itu tanahnya bergerak, kemudian pindah ke satu tempat tapi tanahnya bergerak, sementara sekarang di lokasi terakhir aman-aman saja," ujarnya.
"Memang ini kawasan yang cukup banyak tanah-tanah yang bergerak di situ," imbuhnya.
Baca Juga:Air Terjun Kedung Pedut, Tempat Wisata dengan Panorama Alam di Kulon Progo
Langkah antisipasi juga telah dilakukan pemerintah kalurahan agar lubang itu tak mengancam keselamatan warga sekitar. Termasuk mengedukasi warga yang memang tinggal di sekitar lubang tersebut.
"Yang pasti kita mengamankan warganya untuk mengedukasi yang dekat lubang itu untuk sementara untuk tidak tinggal di situ, kebetulan yang bersangkutan mengungsi di rumah kecamatan sebelah," terangnya.
"Kemudian kita mengamankan lubang itu dengan cara memberikan pagar pengaman dan sekaligus menutup pakai terpal. Sehingga harapannya kalau terjadi curah hujan tidak masuk ke lubang itu," sambungnya.
Pihaknya berharap ada ahli-ahli terkait yang dapat melakukan kajian lebih jauh terkait fenomena itu. Sehingga dapat dilakukan upaya antisipasi pada hari mendatang.
"Kalau bisa mengatasi masalah setidaknya kita tahu persis bahaya di situ, apakah bisa menjadi masih layak untuk hunian atau harus ada tindakan-tindakan tertentu sehingga yang pasti keselamatan warga yang dikedepankan," pungkasnya.