Berdayakan Petani Muda, Ongkos Produksi Ditekan Lewat Program Electrifying Agriculture

Dengan harga produksi yang bisa ditekan diharapkan kemudian produk itu dapat bersaing di pasaran.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 30 Agustus 2023 | 21:30 WIB
Berdayakan Petani Muda, Ongkos Produksi Ditekan Lewat Program Electrifying Agriculture
Pelatihan Manajemen Bisnis Komunitas bagian dari Program Community for Sustainability di The Rich Hotel Yogyakarta, Rabu (30/8/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang pendapatan negara terbesar di Indonesia. Namun regenerasi menjadi salah satu masalah yang sering kali ditemui.

Berangkat dari persoalan tersebut Yayasan Dayasos didukung PT PLN (Persero) menggencarkan program bertajuk Community for Sustainability. Di dalamnya berfokus pula pemberdayaan para petani muda dengan menggunakan electrifying agriculture.

Electrifying Agriculture itu sendiri memberikan layanan listrik untuk sektor-sektor pertanian. Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

"Ada beberapa permasalahan yang ditemui di lapangan, kenapa pertanian dirasakan bukan sesuatu yang keren. Karena secara komersil tidak jalan, ongkos produksi tinggi tapi hasil tak menjanjikan," kata Program Manager Community for Sustainability Lisa Lindawati, Rabu (30/8/2023).

Baca Juga:Rangkul Para Petani Muda, OMG Jabar Gelar Pelatihan Pertanian Organik

Electrifying agriculture mencoba membantu memecahkan persoalan itu. Bukan dari sisi pasar tetapi lebih kepada menurunkan ongkos produksi para petani.

"Ini upaya membantu petani menurunkan ongkos produksinya. Sehingga nanti harga hasil panennya bisa lebih bersaing di pasaran. Apalagi kita bicara ada bicara produk impor yang membuat harga kurang bersaing karena ongkos produksi tinggi," terangnya.

Dengan harga produksi yang bisa ditekan diharapkan kemudian produk itu dapat bersaing di pasaran. Selain itu ke depan dapat pula untuk menarik lebih banyak generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.

"Harapannya dari sisi menjanjikan akan banyak generasi muda yang melirik sektor ini. Dengan adanya generasi muda nanti inovasi bisa berjalan lebih cepat sehingga akan meningkat secara akseleratif," tuturnya.

Salah satu petani muda, dari Sriharjo, Imogiri, Bantul, Anton mengungkapkan program electrifying agriculture sangat dirasakan manfaatnya. Terlebih soal menekan biaya produksi selama ini.

Baca Juga:Komunitas Petani Muda Keren Bali Ciptakan 'Bertani Cerdas' Gabungkan Pertanian dan Teknologi

"Awalnya mesin diesel atau manual sekarang menggunakan sistem listrik dan pakai timer. Jadi berapa jumlah air yang dibutuhkan bisa terkontrol. Kita ngirit waktu, ngirit biaya juga hampir 80-90 persen bisa," ungkap Anton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak