Kasus ISPA di DIY Meningkat Akibat Kemarau Panjang, di Kota Yogyakarta Naik Drastis

Gangguan ISPA di DIY meningkat sebagai dampak dari kemarau panjang yang tak kunjung reda.

Galih Priatmojo
Rabu, 04 Oktober 2023 | 18:46 WIB
Kasus ISPA di DIY Meningkat Akibat Kemarau Panjang, di Kota Yogyakarta Naik Drastis
Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Cuaca kemarau panjang beberapa waktu terakhir akibat dampak El Nino memicu peningkatan tren Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pun juga meningkat.

"Iya, ada kasus tren kenaikan kasus ispa [di diy],” ujar Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie, Rabu (04/10/2023).

Menurut Pembajun, kasus Pneumonia atau radang paru-paru yang salah satunya disebabkan ISPA pada 2023 minggu ke-38 ini pun mengalami kenaikan. Bahkan hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022. 

Di Bantul, pada 2022 tercatat sejumlah 323 kasus muncul. Sedangkan pada tahun ini hingga Oktober 2023 naik menjadi 690 kasus.

Baca Juga:Udara Palembang Memburuk, Dinkes: Ada 600-700 Anak Berobat Per Hari Karena ISPA

Di Gunungkidul pun pada tahun ini tercatat 170 kasus ISPA yang muncul. Kasus ini naik dari 2022 sebanyak 164 kasus. Begitu pula Kulon Progo tahun lalu 114 kasus dan pada 2023 ini naik menjadi 153 kasus. Di Sleman pada 2023 tercatat sebanyak 259 kasus muncul, naik dari 213 kasus pada 2022.

"Sedangkan di kota yogyakarta pada 2022 ada 367 kasus. Tahun ini naik jadi 614 kasus," ungkapnya.

Dengan tingginya kasus ISPA di DIY,  Pembajun meminta masyarakat tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di musim panas ini. Mereka yang mengalami ISPA pun diminta menghindari wilayah dengan kualitas udara yang kurang baik

“Imbauan bagi masyarakat untuk menerapkan PHBS dan tetap menggunakan masker," tandasnya.

Masyarakat pun, lanjut Pembajun diharapkan menggalakkan pengelolaan sampah dengan cara 3R. Yakni reduce, reuse, dan recycle. Hal ini penting untuk menjaga kualitas udara di DIY.

Baca Juga:Polusi Udara Masih Merajalela, Dokter Berikan Tips Pertolongan Pertama Saat Anak Kena ISPA

"Dengan cara ini diharapkan bisa mengurangi penimbunan dan pembakaran sampah di masyarakat maupun di TPS-TPS,” imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak