SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman menyatakan angkutan material untuk jalan tol di wilayahnya tak beroperasi selama masa libur Natal dan tahun baru (nataru). Hal itu guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat momen liburan tersebut.
"(Proyek) jalan tol semuanya tidak hanya Jogja-Solo, Bawen jadi satu," kata Kepala Dishub Sleman, Arip Pramana, Jumat (15/12/2023).
Berdasarkan rapat koordinasi yang telah dilakukan oleh Dishub Sleman bersama dengan pengelola jalan tol, angkutan material sudah akan berhenti beroperasi sementara sejak tanggal 21 Desember 2023.
"Kemarin sudah dilaporkan dari pengelola jalan tol nantinya tanggal 21 (Desember) sudah berhenti untuk pengangkutan material urugan," ungkapnya.
Baca Juga:DLH Kota Yogyakarta Sebut Ada Kenaikan Produksi Sampah Harian Saat Libur Nataru
"Kemudian Jogja-Bawen untuk menghindari terpecahnya konsentrasi pengemudi yang lewat Klangon-Tempel nanti pintu bukaan ke proyek akan dilakukan penutupan oleh pengelola jalan tol supaya tidak dilewati," imbuhnya.
Secara keseluruhan, Arip menuturkan telah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait lalu lintas menyambut masa libur nataru mendatang. Termasuk dari aspek ketersediaan atau layanan jalan baik jalan nasional atau jalan provinsi yang menjadi jalur alternatif.
"Sudah kita persiapkan mudah-mudahan pada tanggal 22 Desember semuanya sudah dalam kondisi baik, karena kemarin catatannya kalau jalur alternatif hanya tinggal Klangon-Tempel sama sebagian Jalan Godean," ucapnya.
Dipastikan Arip, untuk pekerjaan konstruksi jalan baik kabupaten maupun provinsi saat ini sudah rampung dikerjakan. Namun pihaknya tak lantas lepas tangan begitu saja.
"Hanya untuk tambal-tambal itu yang nanti bahkan sampai tanggal 31 (Desember) on call semua. Kalau misalnya ada yang berlubang tanggal 25 (Desember) dan itu membahayakan untuk lalu lintas ya harus segera ditangani pada hari itu juga, tidak bisa nunggu hari kerja dan sebagainya," terangnya.
Guna mengurai kemacetan di titik-titik rawan, kata Arip, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dishub DIY untuk mengelola traffic light atau Alat Pemberi isyarat Lalu Lintas (APILL). Saat terpantau satu titik mengalami kepadatan maka ruang kendali dapat memberikan lampu hijau yang lebih lama atau lainnha.
"Untuk titik-titik yang potensi macet dan sebagainya kami sudah berkoordinasi dengan Dishub DIY untuk mengola ATCS atau bangjo yang di DIY," tuturnya.
"Kita basisnya adalah antrian karena bangjo sekarang itu bisa diatur dari ATCS. Sehingga kalau antrian misal Jalan Kaliurang, kalau sudah mengular nanti durasi hijau pada titik jalur itu yang akan ditambahi dari ruang kontrol room, termasuk yang lainnya," imbuhnya.