Gus Miftah Diperiksa Bawaslu soal Video Viral Bagi-bagi Uang, Ini Klarifikasi Lengkapnya

Gus Miftah baru mengetahui soal warga yang membawa kaus bergambar Prabowo Subianto.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 08 Januari 2024 | 16:42 WIB
Gus Miftah Diperiksa Bawaslu soal Video Viral Bagi-bagi Uang, Ini Klarifikasi Lengkapnya
Gus Miftah saat memberikan paparan terhadap wartawan usai diperiksa Bawaslu Pamekasan di Ponpes Ora Aji, Sleman, Senin (8/1/2024). [Kontributor Suarajogja.id/ Julianto]

SuaraJogja.id - Penceramah kondang, Miftah Maulana Habiburokhman atau yang akrab dipanggil Gus Miftah hari ini, Senin (8/1/2024) diperiksa oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan di Pondok Pesantren Ora Aji Dusun Tundon Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.

Gus Miftah mengatakan kehadiran Bawaslu Pamekasan ke kediamannya dengan agenda pemeriksaan terhadap terlapor. Intinya bawaslu memeriksa dirinya terkait dengan video sedekahnya di Pamekasan, Madura. Salah satunya yang diklarifikasi itu uang siapa yang dibagi-bagikan.

"Itu uangnya haji Haer," jawabnya, Senin.

Dia mengatakan dirinya datang ke kediaman Haji Haer karena diundang untuk minum kopi dan sedekah harian H Haer dari perusahaannya PT Bawang Emas di Pamekasan. Gus Miftah kembali menegaskan jika uang tersebut bukan miliknya.

Baca Juga:Sudah Tiba di Sleman, Bawaslu Pamekasan Berencana Periksa Gus Miftah Soal Video Bagi-bagi Uang

Gus Miftah kembali menegaskan jika apa yang ia lakukan adalah acara sedekah dirinya sebagaimana sedekah yang sering dilakukan di Pondok Pesantren Ora Aji. Dan dia di kegiatan tersebut hanya dimintai tolong untuk membagikan sedekah.

Jika kemudian ada yang membawa kaos bergambar Prabowo Subianto, Gus Miftah mengatakan hal itu di luar wilayahnya. Dia baru tahu jika ada yang membawa kaos tersebut ketika melihat video yang akhirnya viral itu.

"Itu semua sudah saya sampaikan ke Bawaslu," terangnya.

Jika hal tersebut dianggap sebagai kampanye, Gus Miftah justru mempertanyakan anggapan tersebut. Karena jika kampanye mengapa hanya satu orang yang membawa kaos dan kenapa dirinya tidak membagikan banyak kaos kepada semua yang hadir.

Dan ketika hal itu dianggap money politic, dia justru menganggapnya aneh. Karena biasanya money politic dilakukan secara sembunyi-sembunyi tidak terang-terangan seperti yang ia lakukan. Menurutnya logika money politic itu tidak nyambung.

Baca Juga:Polresta Yogyakarta Masih Tunggu Kajian Bawaslu Terkait Kasus Perusakan APK Pasangan AMIN

"Saya justru tahu ada banyak orang itu setelah saya mau nyampe lokasi karena agenda awalnya cuman ngopi-ngopi dengan haji Haer," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak