
Bahkan desa ini tak jarang meraih sejumlah juara di tingkat Nasional. Pada 2018 lalu misalnya, Desa Panggungharjo meraih Juara I Nasional, Lomba Gapoktan Berprestasi.
Bahkan dari keaktifan warganya, Desa Panggungharjo pernah meraih Juara I Kabupaten Lomba Paduan Suara se-Kabupaten Bantul pada 2005 silam.
Jadi Desa Percontohan
Desa Panggungharjo menjadi desa yang kerap ditunjuk sebagai studi banding. Bahkan pada 2013 lalu, BPPM DIY menunjuk Panggungharjo untuk menjalankan Proyek Percontohan Desa Ramah Anak.
Baca Juga:Intip Siapa Saja Tamu VIP Dhaup Ageng Pura Pakualaman, Ma'ruf Amin, Anies hingga Mahfud MD
Hasil tersebut bahkan sudah dikenalkan ke seluruh Indonesia, bagaimana cara desa ini merangkul anak-anak dan mendorong mereka untuk berkembang.
Manfaatkan tanah desa untuk sejahterakan warga
Lurah Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi menyebutkan pengembangan warga desa tak hanya sebatas di agrowisata, di mana wilayah ini juga ditopang oleh persawahan yang luas dengan ratusan petani yang didorong untuk berkembang.
Pada 2017 lalu, Wahyudi melirik usaha baru selain pengelolaan sampah untuk warganya. Bantul yang dikenal dengan desa wisatanya, tak ingin disia-siakan.
Memiliki tanah kas desa seluas 6 hektare, hal itu dimanfaatkan dengan membangun sektor wisata dengan mendirikan Kampung Mataraman.
Baca Juga:Libatkan BUMD dan Kalurahan Panggungharjo, Bantul Gandeng Investor Taiwan untuk Kelola Sampah
Diambil dari nama Kerajaan Mataram, desain lokasi wisata ini didesain mirip dengan era kerajaan. Di dalamnya bahkan makanan dan cara memasak yang disajikan masih menggunakan peralatan tradisional.