Sebut Petisi Kampus yang Kritik Jokowi Cederai Demokrasi makin Masif, Cak ImIn: Peringatan Keras Buat Semua

Pernyataan sikap yang dilontarkan oleh kampus-kampus itu harusnya perlu direspons positif sebagai peringatan serius.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 06 Februari 2024 | 09:55 WIB
Sebut Petisi Kampus yang Kritik Jokowi Cederai Demokrasi makin Masif, Cak ImIn: Peringatan Keras Buat Semua
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ketika memberi paparan terhadap wartawan saat gelaran Slepet Imin di Jogja, Senin (5/2/2024) malam. [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti munculnya gelombang petisi dari sejumlah perguruan tinggi belakangan ini. Ia mengaku kaget seruan moral dari para akademisi itu kian masif.

"Ya ini di luar dugaan saya dan saya termasuk terkaget-kaget ya," kata Cak Imin ditemui di Kampus Amikom Yogyakarta, Senin (5/2/2024) malam.

Pernyataan sikap yang dilontarkan oleh kampus-kampus itu harusnya perlu direspons positif sebagai peringatan serius. Agar seluruh proses pemilu 2024 tidak semakin jauh dari nilai-nilai demokrasi.

"Ada pelanggaran etika terjadi, ada dihukum, artinya kalau kekuasaan mau menutup-nutupi bisa saja tapi ini enggak bisa ditutupi. Sehingga terjadi reaksi yang menurut saya ini menjadi peringatan keras buat kita semua," tuturnya.

Baca Juga:Respons Putusan Etik DKPP, Cak Imin: Jangan Main-main dengan Demokrasi Kita

"Termasuk pemerintah, presiden, kita semua partai-partai, peringatan dan kalau kita tidak perjuangkan bisa jadi bumerang bagi bangsa kita," sambungnya.

Cak Imin mengapresiasi para akademisi yang berani menyuarakan kegelisahannya pada kondisi sosial politik sekarang ini. Menurutnya hal itu merupakan tindakan berani yang dilakukan.

Ia menilai munculnya petisi hingga seruan moral para ilmuwan dan akademisi lainnya itu sudah dibarengi dengan pertimbangan sangat matang. Termasuk dari berbagai potensi ancaman atau intimidasi yang mungkin saja didapatkan.

"Artinya para intelektual, para pemikir, para ilmuwan ini biasanya kalau mau keluar ini biasanya sudah dengan pertimbangan yang sangat matang. Bahkan siapa sih yang gak takut karier, siapa sih yang gak takut dengan ancaman, tapi kok kali ini merata dari kampus-kampus," terangnya.

"Ini artinya warning buat kita semua, hendaknya kita tanggapi dengan perbaiki diri," imbuhnya.

Baca Juga:Prabowo Sebut Koalisi Indonesia Maju Tim Jokowi, Cak Imin: Enggak Peduli

Sebelumnya, para guru besar dan akademisi dari sejumlah universitas negeri dan swasta di berbagai daerah mengeluarkan pernyataan terbuka menyoroti kondisi bangsa, khususnya soal situasi demokrasi di Indonesia menjelang Pemilu 2024.

Dimulai dari para akademisi di Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat "Petisi Bulaksumur", kemudian Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), Universitas Andalas Padang, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), disusul sejumlah kampus lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini