Muhammadiyah Siapkan 718 Lokasi Sholat Idulfitri 1445 H di Yogyakarta

Menurut Arif, penyelenggaraan salat Idul Fitri 1445 H yang digelar merupakan bagian dari layanan Muhammadiyah DIY kepada masyarakat.

Galih Priatmojo
Senin, 08 April 2024 | 18:34 WIB
Muhammadiyah Siapkan 718 Lokasi Sholat Idulfitri 1445 H di Yogyakarta
Ilustrasi Sholat Id - Lokasi Sholat Idul Fitri Muhammadiyah di Yogyakarta (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah pada Rabu (10/04/2024). Karenanya untuk memberikan kesempatan umat muslim sholat id, Muhammadiyah menyiapkan 718 Lokasi sholat idul fitri 1445 H di Yogyakarta.

Di Kabupaten Bantul, masyarakat bisa ikut salat id di  219 lokasi. Di Sleman 183 lokasi, Kulon Progo 89 lokasi, Gunungkidul 154 lokasi dan di Kota Jogja sebanyak 73 lokasi.

"Pelaksanaan sholat id akan dilangsungkan rabu besok," ujar Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Arif Jamali Muis di Yogyakarta, Senin (08/04/2024).

Menurut Arif, penyelenggaraan salat Idul Fitri 1445 H yang digelar merupakan bagian dari layanan Muhammadiyah DIY kepada masyarakat. PWM DIY berharap masyarakat bisa beribadah dengan khusuk, tertib dan dapat mengambil hikmah dari lebaran kali ini.

Baca Juga:Ramai Sorotan Jamaah Aolia Gunungkidul Lebaran Lebih Cepat, Ini Tanggapan Muhammadiyah

"Sehingga Ramadan yang telah dilaksanakan selama satu bulan ini ditutup dengan bahagia dan mendapatkan ridho dari Allah SWT," ungkapnya.

Arif berpesan, kaum muslimin diharapkan menjadi insan yang bertakwa secara otentik, terutama saat membawa misi rahmat bagi seluruh alam. Selain itu Idul Fitri tahun ini menjadi momentum membawa kaum muslimin dan warga DIY secara khusus untuk membawa Indonesia menjadi Indonesia berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan

"Jika ada perbedaan dalam mengawali ramadhan maupun beridul fitri maka kedepankan tasamuh, saling toleran, menghargai dengan penuh kedewasaan,” paparnya.

Sebelumnya Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan perayaan Lebaran Muhammadiyah diperkirakan sama dengan pemerintah meski awal Ramadan berbeda. Karenanya masyarakat tidak perlu bingung dan tidak perlu mempertentangkan perbedaan atau kesamaan Idul Fitri.

"Seluruh lapisan masyarakat diharapkan mampu menjaga toleransi. Ramadhan-nya beda tapi Idul Fitri-nya sama karena ada perbedaan cara penetapan. Sama maupun berbeda insya Allah kita sudah masuk pada fase saling memahami dan toleransi," imbuhnya.

Baca Juga:Siaga Selama Libur Lebaran Satpol PP Kota Jogja Awasi Sejumlah Kegiatan Masyarakat di Kawasan Malioboro

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak