SuaraJogja.id - DPC Gerindra Sleman melirik sejumlah nama untuk diusung pada Pilkada 2024 mendatang. Selain dari internal partai, calon ekesternal berdasarkan aspirasi masyarakat pun turut dipertimbangkan.
Dari kader Partai Gerindra sendiri, ada nama Ketua DPC Gerindra Sukaptana, lalu Lisman Pujakesuma, hingga Anton Prabu Semendawai.
Kemudian untuk nama dari eksternal partai yang masuk dalam radar Partai Gerindra yaitu menantu Presiden Joko Widodo, Erina Gudono. Ada pula nama mantan Sekda Sleman, Harda Kiswaya dan Bupati Sleman saat ini Kustini Sri Purnomo.
Sekretaris DPC Gerindra Sleman M Arif Priyo Susanto menuturkan saat ini semua masih dalam tahap komunikasi informal. Sekaligus menunggu untuk menyesuaikan tahapan dari KPU.
Baca Juga:Pilkada Bergeliat di Kota Jogja, Heroe Poerwadi Diusung PAN, Budi Waljiman Maju Didampingi Gerindra
"Kalau yang sudah, ya semua masih dalam taraf komunikasi. Pak Harda juga sudah komunikasi, Bu Kustini juga sudah komunikasi, tapi komunikasinya masih informal. Jadi kita belum bisa menyikapi, semua masih informal," ujar Arif, saat dihubungi, Kamis (18/4/2024).
Terkait apakah nanti nama-nama calon itu akan diajukan sebagai bupati atau wakil bupati, kata Arif, tergantung dengan pembicaraan bersama partai koalisi. Pasalnya Gerindra Sleman tidak memenuhi syarat untuk mengusung calonnya sendiri.
"Itu nanti tergantung dengan pembicaraan teman-teman di partai koalisi karena kita tidak bisa maju sendiri. Harus berkoalisi dan itu nanti keputusannya kita ambil secara musyawarah mufakat dengan teman-teman partai koalisi," terangnya.
Mengenai koalisi sendiri, Arif bilang akan lebih fleksibel dengan menyesuaikan kearifan lokal yang ada. Mengingat kondisi di masing-masing daerah juga berbeda.
"Jadi kita melihatnya kan kondisinya kearifan lokal kita seperti apa kan harus menjadi pertimbangan," imbuhnya.
Baca Juga:Cegah Kenaikan Harga Pangan Jelang Lebaran, Pemkab Sleman Beri Subsidi Harga Beras dan Telur
Sejauh ini, beberapa partai politik lain sudah menjalin komunikasi di antaranya Golkar, PKS hingga PKB. Kendati demikian untuk sekarang koalisi itu masih akan cair hingga Pilkada nanti.
"Ya kita terus menjalin komunikasi. Kalau yang sudah ketemu secara langsung Golkar, PKS dan PKB. Tapi semua masih informal, kemarin momen buka bersama momen halal bihalal. Ya masih cair," tandasnya.